Makam Sunan Pandanaran Sudah Buka, Peziarah Wajib Maskeran

Spread the love

 

KLATEN, POSKITA.co – Sejumlah lokasi objek wisata di wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, telah dibuka. Antara lain makam religi Sunan Pandanaran Paseban, Bukit Sidoguro Krakitan, Bukit Cinta dan Watu Prahu Gununggajah dan lainnya.

Sebelum objek wisata tersebut dibuka, telah dilakukan simulasi atau tahapan pembiasaan warga dan pengelola objek wisata tersebut dengan protokol kesehatan. Sejumlah titik objek wisata dipasang kran air mengalir, hand sanitizer dan termogan atau ruang disinfektan.

Demikian dikatakan Plt Camat Bayat Supardiyono SIP MSi kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa siang (3/11/2020). Untuk mendukung pembiasaan diri, Pemcam Bayat bersama gugus tugas Covid-19 Desa juga menggiatkan operasi masker di semua desa pekan ini.

Terkait kesiapan pengelola objek wisata, jelas Supardiyono, telah dilakukan simulasi dan disaksikan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Klaten, Dinas Perhubungan Klaten, Satpol PP, Pemcam Bayat dan elemen lainnya.

“Kita pesankan pihak pengelola objek wisata ojo sembrono dan tetap perketat protokol kesehatan dalam menerima setiap pengunjung. Seperti makam Sunan Pandanaran, sudah mulai ramai pengunjung dari daerah sekitar Klaten. Untuk peziarah dari wilayah Jawa Timur masih belum banyak,” ujar Supardiyono.

Jawa Timur sendiri masih banyak yang masuk wilayah penyebaran Covid-19 zona merah, sehingga diharapkan kesadarannya para peziarah dari daerah luar Klaten untuk menunda ziarah dulu sampai benar-benar Covid-19 sirna dari negeri ini.

Operasi masker secara rutin digelar Pemcam Bayat bersama Koramil/Polsek dan gugus tugas Covid-19 Desa.

Di kompleks makam Sunan Pandanaran, Paseban, Bayat ini, para pedagang pakaian, kios toko kelontong dan kios warung kuliner telah buka usaha mereka. Secara perlahan dan perketat protokol kesehatan, warga yang buka usaha ini dapat pemasukan.

Biasanya pengunjung di makam Sunan Pandanaran ramainya malam Jumat dan Minggu pagi. Termasuk malam Jumat legi yang diyakini warga menjadi malam yang penuh berkah untuk berziarah. Pengelola makam sudah bisa mengantisipasinya, termasuk peziarah wajib maskeran dan cuci tangan.

“Dengan penerapan protokol kesehatan dengan ketat, menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan di air mengalir, bisa mencegah penyebaran Covid-19. Ojo sembrono pokoknya,” pesan Plt Camat Bayat ini.

Warga di Kecamatan Bayat sudah masuk zona putih, hanya dua desa yang saat wawancara ini masih ada warga yang melakukan isolasi mandiri. Dikatakan, dari 18 desa se Kecamatan Bayat, warga yang masih isolasi mandiri ada di Ngerangan dan Paseban.

“Insya Allah, warga yang isolasi mandiri di dua desa ini kondisinya semakin membaik. Kita ajak warga tetap bersatu dan waspada akan bahaya penyebaran Covid-19,” jelasnya. (Hakim)

Caption Foto Atas:
Plt Camat Bayat Supardiyono, SIP MSi saat diwawancarai di ruangannya, Selasa siang (3/11).