VIDEO PEMBELAJARAN MEDIA PEMBELAJARAN EFEKTIF SAAT PANDEMI COVID-19
Oleh: Wahyu Warastuti, S.Pd (Guru Kelas V SDN 02 Dawung, Matesih)
Pandemi Covid-19 mewabah di hampir seluruh penjuru dunia, tak terkecuali negara kita tercinta, Indonesia. Sejak ditetapkan sebagai bencana nasional, kurang lebih selama satu bulan seluruh kegiatan di beberapa sektor dipaksa berhenti (lockdown). Sektor pendidikan yang terdampak langsung bahkan sampai sekarang masih terus berbenah untuk menyiapkan segala perangkat kebijakan, sarana dan prasarana menghadapi tatanan kehidupan baru (new normal).
Sejak diberlakukannya pembelajaran jarak jauh (daring) pada pertengahan bulan maret lalu memaksa guru sebagai tenaga pendidik yang mempunyai tugas dan tanggungjawab terhadap keberlangsungan pembelajaran di sekolah untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih media pembelajaran yang tepat.
Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah “alat bantu” yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Istilah media sangat populer di bidang komunikasi. Sedangkan proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan sebuah proses komunikasi. Pembelajaran mencakup kegiatan yang tak dihadiri guru secara fisik karena yang ditekankan adalah proses belajar mengajar dan adanya usaha terencana dalam memanipulasi sumber belajar agar terjadi proses belajar pada diri siswa (Sadiman, dkk, 1993:7). Jadi, media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajara di kelas.
Penggunaan media pembelajaran tidak sekedar upaya dalam membantu guru mengajar, tetapi lebih dari itu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam belajar. Sehingga media pembelajaran diharapkan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Guru bisa memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peseta didiknya.
Fungsi Media Pembelajaran
Ada enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar menurut Nana Sudjana (1998: 99-100), yaitu:
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh seorang guru.
3. Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan pelajaran.
4. Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.
5. Diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar serta dapat membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan oleh guru.
6. Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar mengajar.
Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, media bermanfaat untuk membuat pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami siswa serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik. Metode pembelajaran yang bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal berupa ceramah akan membuat siswa tidak mudah bosan dan guru juga tidak kehabisan tenaga. Selain itu, siswa juga lebih aktif karena banyak kegiatan mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Kriteria Memilih Media Pembelajaran
Beranekaragamnya media pembelajaran yang ada membuat guru harus lebih selektif dan memperhatikan kriteria salam memilih media pembelajaran supaya kegiatan belajar mengajar lebih efektif. Berikut adalah kriteria memilih media pembelajaran menurut Azhar Arsyad (2002: 72-74):
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yag sifatnya dakta, konsep, prinsip atau generalisasi.
3. Praktis, luwe, dan bertahan. Jika tidak tersedia, waktu, datau sumber dana untuk memproduksi tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal jaminan menjadi media pembelajaran terbaik.
4. Guru terampil menggunakannya. Jangan sampai guru terlihat gagap atau kesulitan saat menggunakannya dihadapan peserta didik.
5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perseorangan.
6. Mutu teknis pengembangan visual baik gambar atau fotografi harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Dengan demikian keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode dan kondisi pembelajar harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Namun, kondisi pandemi Covid-19 ini membuat guru tidak bisa banyak memilih dari jenis media pembelajaran yang ada karena terhambat ruang dan waktu. Sehingga media pembelajaran yang berbasis informasi dan teknologi (IT) sangat tepat jika digunakan untuk pembelajaran daring. Salah satunya adalah penggunaaan video pembelajaran.
Pengertian Video Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi. Sedangkan menurut Arsyad (2002: 36), video merupakan serangkaian gambar bergerak yang disertai suara yang membentuk suatu kesatuan yang dirangkai menjadi alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk.
Video pembelajaran mampu menayangkan pesan pengajar secara realistik, memiliki perangkat (features) yang sangat bermanfaat untuk digunakan saat belajar. Salah satunya adalah slow motion, mampu memperlambat gerakan yang bergerak cepat ataupun mengulang kembali pemutaran video sehingga siswa mudah mempelajari dan mengulang kembali pembelajaran yang disampaikan guru melalui video pembelajaran.
Sebagai bahan ajar non cetak, video kaya akan informasi untuk disampaikan dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dapat sampai ke peserta didik secara langsung. Selain itu, video menambah dimensi baru dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya melihat gambar dari bahan ajar cetak dan suara dari program audio, tetapi di dalam video peserta didik bisa memperoleh keduanya, yaitu gambar bergerak beserta suara yang menyertainya. Hal ini akan membuat pembelajaran semakin menarik perhatian peserta didik.
Jenis Video Pembelajaran
Ada dua macam video sebagai media pembelajaran. Pertama, video yang sengaja di buat atau di desain untuk pembelajaran. Video ini dapat menggantikan guru dalam mengajar. Video ini bersifat interaktif terhadap siswa. Hal inilah yang menjadikan video ini bisa menggantikan peran guru dalam mengajar. Video semacam ini dapat menghemat energi untuk menyampaikan materi secara lisan, guru berperan sebagai fasilitator saja.
Kedua, video yang didesain tidak secara langsung untuk pembelajaran, namun dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan sesuatu hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Misalkan video tutorial membuat kreasi dari barangbekas. Dengan video ini siswa dapat melihat dengan jelas bagaimana model memberikan contoh tahap demi tahap. Contoh lain adalah video daur air, siswa dapat melihat lebih detail dan konkret dibandingkan hanya menggunakan media gambar saja. Namun, video ini membutuhkan peran guru sebagai penyambung informasi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Penggunaan video pembelajaran ini sejalan dengan program pemerintah yang menggulirkan Program Belajar dari Rumah Bersama TVRI. Tayangan video pembelajaran yang disiarkan TVRI sangat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Selain itu , guru juga dapat melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran daring dari program tersebut dan melakukan kegiatan tindak lanjut apabila ada kompetensi yang belum dicapai siswa.
Berkaitan dengan Program Belajar bersama TVRI, guru juga harus bisa membuat sendiri video pembelajaran untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar daring pada tahun ajaran baru. Dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi, membuat video tidak lagi menjadi hal yang rumit karena harus menyiapkan berbagai peralatan seperti handycam, microphone, dan perangkat perekaman lainnya. Hanya berbekal ponsel pintar (smartphone), seseorang dapat dengan mudah merekam semua kegiatannya. Jadi, guru saat ini bisa membuat sendiri video pembelajarannya, kemudian membagikan video pembelajaran tersebut ke berbagai media sosial baik WhatApps (WA), Facebook (FB), Instagram (IG), Youtube dan media sosial lainnya yang terhubung dengan peserta didiknya dengan mudah sehingga kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 tetap bisa berlangsung dengan baik.
Oleh karena itu, guru harus lebih kreatif dalam membuat video pembelajaran yang tidak monoton dan menarik perhatian siswa untuk menyimak video pembelajaran yang disajikan dari awal sampai akhir. Dengan video pembelajaran yang dibuat, guru bisa menyampaikan materi sesuai Kompetensi Dasar yang sudah disesuaikan di masa pandemi Covid-19 ini dan dapat pula mengevaluasi pembelajaran, sehingga hambatan ruang dapat teratasi. Harapannya tujuan pembelajaran tetap tercapai dengan baik dan pembelajaran daring tetap berlangsung secara efektif.
Cosmas