Ini Suka dan Duka PJJ Matematika
Oleh : Sri Suprapti
SMP Negeri 8 Surakarta
SMP Negeri 8 Surakarta
Sejumlah daerah di Indonesia memutuskan untuk meliburkan kegiatan di sekolah dan menggantinya dengan belajar jarak jauh di rumah untuk mencegah penularan virus corona (penyebab Covid-19 ).Begitu juga dengan SMP Negeri 8 Surakarta dibawah pimpinan Triad Suparman, M.Pd. Semoga anak tetap disiplin belajar di rumah saat pandemi corona. Berarti belajar jarak jauh di rumah. Oleh karena itu orang tua atau pengasuh memiliki peran penting untuk memantau kegiatan anak di rumah selama sekolah diliburkan. Karena jika tidak bisa menerapkan sistem belajar jarak jauh maka anak akan tertinggal dibandingkan siswa lainnya saat sekolah mulai kembali dilakukan dengan normal. Belum lagi , beberapa siswa seperti kelas 9 juga akan menghadapi ujian nasional dan ujian sekolah.
Dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagi contoh Mata Pelajaran Matematika menurut ketua MGMP Matematika SMP Negeri 8 Surakarta Budhy Iriyani, S.Pd.banyak suka dukanya dalam mengajar daring.
Dalam pembelajaran daring ini menurut beliau yang pernah menjadi Kepala SMP Kasatriyan 1 Surakarta dari tahun 2013 samapi dengan 2019 ini merasa mengajarnya lebih simple, tidak menguras tenaga, komunikasi dengan siswa lebih akrab dan siswa lebih mengharagi guru.
Selain itu Budhy panggilan akrabnya perempuan yang sangat disiplin, terbukti kalau sampai di sekolahan selalu datang paling awal ini, juga menyampaikan dukanya dalam pembelajaran jarak jauh mata pelajaran Matematika. Bahwa persiapan guru untuk pembelajaran lebih rumit, karena guru harus bisa membuat penyampaian materi supaya siswa bisa betul-betul paham. Tentunya ini membuat sejumlah pendidik perlu untuk memutar otak supaya bisa terus memberikan materi pelajaran. Karena untuk pendidik yang belum terbiasa dalam pembelajaran jarak jauh, mungkin kebijakan ini akan sedikit menyulitkan. Mungkin yang harus dipikirkan itu tentang metode pembelajaran seperti apa yang cocok dan efektif saat pembelajaran jarak jauh.
Duka yang lain menurut Budhy, bahwa koreksi hasil tugas siswa memerlukan waktu yang banyak karena tidak semua siswa bisa menggunakan aplikasi google form, jadi guru harus menyiapkan berbagai macam model pemberian tugas.Juga membuat video pembelajaran buatan sendiri yang sedrhana dengan durasi 3-4 menit. Ketika melihat video, komentar siswa sangat menguntungkan karena bisa dilihat berulang-ulang. Hasil penilaiannyapun juga sulit diukur. Dan yang paling merasa berduka adalah karena lebih banyak mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa terutama untuk siswa.
Duka mengajar secara jarak jauh juga disampaikan oleh Sri Mulyaningsih Retna Handayani, S.Pd. yang tahun depan pensiun, bahwa peserta didik memang harus banyak konsultasi dengan Guru. Dengan jadwal yang dibuat oleh Waka Kurikulum Hesti Setyaningsih, S.Kom. pada hari Selasa dan Jum’at ini, bahwa masih ada sebagian kecil siswa yang malas mengerjakan karena kurang pantauan orang tua atau karena memang orang tua tidak paham Matematika. Ada yang tidak mengikuti daring sesuai jadwal karena HP orang tua, HP dibawa orang tua bekerja, kadang juga kehabisan kuota internet atau bahkan kurang persiapan HP baru dichas. Ada sebagian kecil yang tidak mengikuti karena bangun kesiangan.
Guru / Pengajar Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 8 Surakarta terdiri dari BUdhy Iriyani, S.Pd. (Ketua MGMP), Pujianto, S.Pd. Sri Mulyaningsih Retna Handayani, S.Pd. dan Yuni Stiowati,S.Si merupakan Guru-Guru yang benar-benar profesional. Selain itu mereka memang sangat disiplin selalu tepat waktu, terbukti bahwa mereka tidak pernah ada yang terlambat dalam melaksanakan tugas sebagi guru. Mereka benar-benar kompak dalam bekerja sama juga dalam bermusyawarah tentang Mata Pelajaran Matematika.
Dalam pembelajaran jarak jauh SMP Negeri 8 Surakarta dalam kesimpulannya memang harus ada kerja sama dengan orang tua intinya orang tua harus ikut berperan di rumah. Orang tua perlu berkoordinasi aktif dengan pihak sekolah, untuk memberitahu perkembangan anak selama belajar di rumah agar guru dapat mengantisipasi langkah pembelajaran selanjutnya. Situasi yang terjadi saat ini pada anak mengenai sosial distancing dan aktivitas di rumah, harus diberikan pemahaman bahwa anak harus belajar di rumah. Penting juga untuk dijelaskan bahwa belajar di rumah merupakan salah satu bentuk pencegahan penularan virus corona. Tempat ramai seperti di sekolah dan juga ruang publik lainnya dapat meningkatkan potensi penularan virus.
Guru-Guru mata pelajaran Matematika selalu mengingatkan bahwa libur sekolah bukan berarti bisa berleha-leha. Situasi yang terjadi bahwa sekolah tetap berlangsung dan hanya dipindahkan ke rumah. Oleh karena itu, buatlah jadwal yang teratur seperti kegiatan di sekolah. Jadwal bisa mengikuti jadwal belajar anak di sekolahan atau membuat jadwal belajar baru yang lebih fleksibel. Sebagai contoh misalnya bangun pagi yang teratur, mandi, sarapan pagi, belajar, istirahat dan bermain, belajar hingga waktu yang ditentukan, aktivitas bebas, mandi dan tidur. Orang tua juga harus memberitahu anak untuk disiplin mengikuti jadwal yang sudah dibuat. Selain memberitahu juga dijelaskan kepada anaknya bahwa orang tua akan terus memantau kegiatan belajar anaknya.
Karena menurut Ketua MGMP Matematika SMP Negeri 8 Surakarta, Budhy Iriyani, S.Pd. anak akan merasa lebih adil dan terpacu untuk belajar ketika orang tua ikut bekerja bersama. Jangan sampai ada kejadian seperti ini, anak diminta untuk belajar tetapi orang tuanya justru bergosip atau malah menonton sinetron/drama. Akitivitas orang tua yang harus bekerja dari rumah bisa digabungkan dengan belajar bersama anak. Inilah saatnya orang tua membantu anak untuk belajar. Apabila orang tua tidak mengerti materi pembelajaran, maka janganlah sungkan untuk bertanya pada guru atau mencari sumber yang tepat untuk menjelaskan materi pada anak. Buatlah suasana yang nyaman untuk bekerja dan belajar di rumah. Karena beraktivitas di rumah berarti memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk bereksplorasi.
Pujianto, S.Pd dan Yuni Stiowati S.Si., sepakat dan kompak bahwa Orang tua bisa mengajak anak belajar di ruang keluarga, pekarangan rumah untuk mendapatkan udara yang terbuka, Buatlah suasana yang nyaman, dengan menggunakan benda tambahan seperti bantal, menyiapkan makanan ringan juga bisa dilakukan agar anak betah belajarnya. Jangan lupa agar tidak membosankan, selalu siapkan aktivitas yang menyenangkan bersama anak. Contoh aktivitas ini dapat pula menjadi hadiah atau imbalan ketika anak meyelesaikan sebuah tugas atau materi. Apa saja aktivitasnya? Aktivitas yang menyenangkan misalnya bermain video game dan menonton film. Jangan lupa mengajak anak beraktivitas fisik dan olah raga selama berkegiatan di rumah.
Semoga dengan adanya pernyataan seperti di atas, maka anak dan orang tua bisa menggunakan waktu semaksimal mungkin agar anak-anaknya menjdi anak yang pandai juga disiplin. Tidak lupa juga agar dengan adanya situasi pandemi ini kebersamaan orang tua dan anak bisa menjadikan anak yang berkarakter.
Editor: cosmas