Kedisiplinan Faktor Penting Tercapainya Tujuan Pembelajaran

Spread the love

Artikel Ilmiah  Populer

Oleh: Wahyu Warastuti, S.Pd

Guru Kelas V SDN 02 Dawung, Matesih

 

Salah satu kendala yang dihadapi guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah masalah kedisiplinan pesera didik.  Adakalanya guru menghadapi peserta didik yang tidak disiplin dalam hal kedatangan maupun penyelesaian tugas belajar. Hal itu akan menghambat dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Peserta didik yang memiliki sikap disiplin yang baik dan sudah menjadi karakternya akan sangat mendukung dalam tercapainya tujuan pembelajaran dan mendukung keberhasilan pencapaian kurikulum sekolah.

Kedisiplinan menjadi kunci meraih kesuksesan. Kita semua sepakat bahwa disiplin merupakan sikap yang harus dilatih serta ditanamkan sejak dini.  Mengapa demikian? Dengan tertanamnya sikap disiplin sejak kecil, maka seseorang akan terbiasa untuk melakukan sesuatu secara disiplin. Disiplin juga dapat membangun diri pribadi seseorang dalam tujuan hidupnya. Dengan kedisiplinan yang telah dibiasakan, maka seseorang akan dengan mudah untuk diarahkan dan dibimbing untuk meraih cita-citanya.

Pengertian Disiplin

Secara etimologi, “disiplin” berasal dari Bahasa Latin, desciplina, yang menunjukkan kepada kegiatan belajar mengajar. Istilah tersebut sangat dekat dengan istilah Bahasa Inggris, disciple, yang berarti mengikuti orang untuk belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin. Istilah lainnya discipline, yang berarti tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri.

Secara terminologi, banyak pakar mendefinisikan disiplin, penulis hanya mengutip sebagian saja. Disiplin adalah adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa aaya paksaan dari pihak luar (Suharsimi Arikunto, 1980:114). Sedangkan Sanjaya (2005:9) menjelaskan bahwa disiplin adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai.

Jadi, disiplin merupakan kesadaran dari seseorang (siswa) untuk melaksanakan aturan dan tata tertib yang berlaku.

Tujuan Disiplin Siswa

Kedisiplinan yang tertanam pada diri siswa mempunyai tujuan agar dapat menjaga hal-hal yang menghambat dan mengganggu ketentraman proses belajar mengajar, juga dapat membuat peserta didik terlatih dan mempunyai kebiasaan serta mengontrol setia tindakannya.

Adapun tujuan kedisiplinan siswa menurut El-Shree dalam bukunya “Leadership in Elementary School Administration” yang dikutip oleh Drs, Piet Suhertian adalah sebagai berikut:

  1. Menolong anak menjadi matang pribadinya da berubah dari sifat ketergantungan ke arah tidak ketergantungan.
  2. Menciptakan kondisi belajar yang penuh perhatian.
  3. Menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan tertentu, untuk meningkatkan kekuatan mental dan moral.
  4. Agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang yaitu disiplin yang tidak hanya patuh pada aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu.

Sedangkan sikap disiplin yang diterapkan pada setiap peserta didik sejak dini dalam proses belajar agar setiap peserta didik mempunyai karakter yang tercermin dalam dirinya supaya dapat bersikap baik, positif, dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat.

Contoh Disiplin bagi siswa

Peserta didik sebagai anggota keluarga, di rumahnya masing-masing mempunyai kebiasaan yang perlu dibentuk dan ditanamkan agar karakter disiplin melekat pada dirinya. Kebiasaan yang bisa dilakukan antara lain disiplin dalam hal mengerjakan ibadah, membantu orangtua, belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah, merapikan kamar, merapikan kembali buku setelah belajar juga tidur dan bangun tepat waktu.

Sedangkan di sekolah, peserta didik akan dibiasakan oleh lingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif yang membentuk karakter disiplinnya seperti: melaksanakan piket kelas, membuang sampah pada tempatnya, tidak terlambat masuk kelas, mengenakan atribut sekolah lengkap, izin telebih dahulu ketika keluar kelas, mengerjakan tugas sekolah/pekerjaan rumah, mengumpulkan tugas tepat waktu, berpenampilan rapi, mengikuti upacara bendera, mengikuti kegiatan ekstakurikuler dan sebagainya. Kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan/tata tertib yang berkaitan dengan seluruh aktivitas siswa di lingkungan sekolah.

Akan tetapi, realita saat ini disiplin siswa di sekolah masih cukup jauh dari yang diharapkan, hal ini karena masih kurangnya kesadaran dari diri siswa dalam melaksanakan apa yang menjadi tanggungjawabnya sebagai seorang siswa.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan di Sekolah

Jika penanaman kedisiplinan dilakukan secara serentak di semua lingkungan kehidupan dimulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat maka akan terbentuk karakter didiplin pada diri peserta didik. Penanaman disiplin nasional harus berlanjut dengan pemeliharaan disiplin dan pembinaan terus menurus, karena disiplin sebagai sikap mental yang dapat berubah dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terciptanya kedisiplinan di sekolah adalah:

  1. Faktor Internal
  2. Minat

Minat adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar. Seorang guru atau siswa yang memiliki perhatian cukup dan kesadraan yang baik terhadap aturan yang ditetapkan sekolah sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kesadaran mereka untuk melakukan perilaku disiplin di sekolah.

  1. Emosi

Emosi adalah suatu keadaan yang mempengaruhi dan menyertai penyesuaian didalam diri secara umum, keadaan yang merupakan penggerak mental dan fisik bagi individu dan dapat dilihat melalui tingkah laku luar. Emosi sangat menentukan sekali terhadap kedisiplinan di sekolah. Karena emosi mengerakkan rasa kepedulian guru dan siswa atau komponen sekolah lainnya dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan sekolah.

  1. Faktor Eksternal
  2. Sanksi dan hukuman

Fungsi hukuman dalam pendidikan sebagai alat untuk memberikan sanksi kepada guru, siswa dan komponen sekolah lainnya terhadap pelanggaran yang telah dilakukan, sehingga sanksi atau hukuman ini adalah sebagai bentuk penyadaran agar seseorang tidak melakukan kesalahan dan pelanggaran.

 

 

  1. Situasi dan kondisi sekolah

Sekolah yang mempunyai aturan yang ketat dalam menjalankan tata tertib yang berlaku akan membuat individu yang ada di dalam lingkungan sekolah tersebut berperilaku yang sama, sedangkan sekolah yang longgar dalam melaksanakan kedisiplinan akan membuat komponen sekolah yang ada juga berperilaku yang serupa.

Bentuk-bentuk kedisiplinan siswa di sekolah

  1. Kedisiplinan menaati tata tertib di sekolah

Tata tertib sekolah dibuat dan disusun dengan tujuan menolong siswa menjadi lebih mandiri dan bertanggungjawab. Kedisiplinan di sekolah kaitannya dengan menaati tata tertib pada dasarnya menjadi alat pendidikan bagi pengembangan kepribadian yang lebih dewasa. Maka, jika ada guru atau siswa yang melanggar, mereka diberi sanksi yang mendidik. Bila ada yang melanggar berulangkali, diberi sanksi yang lebih berat supaya mereka jera.

  1. Kedisiplinan belajar di sekolah

Belajar siswa tidak akan berjalan dengan baik apabila siswa tidak meluangkan dan membagi waktunya untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Seluruh komponen sekolah juga berperan penting dalam melaksanakan disiplin sekolah supaya terbentuk karakter disiplin dari seluruh warga sekolah.

Peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak terlepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Demikian juga di SDN 02 Dawung, Matesih. Kedisiplinan dalam melaksanakan aturan dan tata tertib sekolah menjadi karakter utama yang dibentuk selain nilai karakter mandiri, gotong-royong, religius, integritas yang dibiasakan di lingkungan sekolah. Dengan demikian tercipta lingkungan belajar yang kondusif, bersemangat dan nyaman. Dari sisi tenaga kependidikan, guru akan terbantu dalam proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan akan tercapai. Dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa yang terbentuk dari pembiasaan karakter disiplin di lingkungan rumah dan sekolah akan menciptakan suasana belajar di sekolah yang penuh perhatian, sehingga siswa akan mendapatkan kenyamanan dalam belajar dan tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.

 

Editor: Cosmas