Cyber-counseling, Alternatif Layanan BK  

Spread the love

Nancy Susando SPd

SMPN 06 Batu

 

Layanan konseling di masa Covid-19 harus tetap jalan. Salah satu caranya melalui cyber-counseling.

Layanan konseling merupakan salah satu strategi dari layanan reponsif. Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada murid/konseli yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera, agar murid/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Layanan konseling merupakan usaha pemberian bantuan kepada individu , melalui tatap muka antara konselor/ guru Bk dengan murid/ konseli, yang bertujuan mengubah tingkah laku dalam pengambilan keputusan.  (Permendikbud No.111 tahun 2014).

Mekanisme layanan konseling di sekolah beragam, ada murid yang berinisiatif datang sendiri, ada yang dipanggil guru BK rujukan dari guru mata pelajaran atau guru tatib dan ada juga yang dipanggil berdasarkan analisis kebutuhan layanan. Pelaksanaan waktu layanan konseling menyesuaikan dengan kebijakan sekolah. Ada sekolah yang mengijinkan jam berapapun murid dipanggil ke ruang BK, ada juga yang mengijinkan memanggil murid ketika jam mata pelajaran non UN, ada juga yang mengijinkan memanggil murid dengan tidak mengganggu mata pelajaran lain. Hal itu tidak menjadi masalah, guru BK tetap bisa memberikan layanan konseling kepada murid.

Pemberian layanan konseling sedikit berbeda pelaksanaannya, ketika mereka harus belajar di rumah karena wabah corona. Meski kondisi demikian guru BK tetap harus memberikan layanan bimbingan kepada murid-muridnya. Layanan konseling yang seharusnya dilaksanakan secara langsung,  tatap muka , untuk saat ini harus dilaksanakan menggunakan media. Media yang digunakan merupakan media yang akrab dengan dunia anak-anak, yaitu gadget. Hampir tidak ada anak jaman now yang tidak mengenal HP. HP yang biasanya mereka gunakan untuk whatsapp –an dengan temannya, dijadikan alat untuk komunikasi antara guru Bk dengan murid.

Mengapa Guru BK memilih Cyber-counseling dalam pemberian layanan bantuan kepada peserta didik? Karena melalui Cyber-counseling Guru BK dapat memberikan layanan bantuan secara optimal. Cyber-Counseling merupakan strategi layanan bimbingan dan konseling yang bersifat virtual, melalui jaringan internet. Berbagai aplikasi semacam facebook, e-mail, whatsapp, video conference, itu merupakan aplikasi yang biasa digunakan guru BK , dalam memberikan layanan konseling secara virtual kepada murid. Murid jaman now, tidak ada yang asing dengan istilah facebook, e-mail, whatsapp, video conference dan berbagai aplikasi yang trend di masyarakat.

Bagaimana pelaksanaanya ? Guru BK harus cerdas, harus dapat menggunakan aplikasi yang akrab dengan murid.

  1. Guru BK dapat membuat google classroom, untuk mempermudah mengelompokkan murid sesuai dengan kelasnya. Kemudian dapat juga meninggalkan nomer HP untuk dapat dihubungi bila murid membutuhkan bantuan. Guru BK dapat juga mengirim angket permasalahan yang dialami murid selama masa pendemi melalui google form yang wajib diisi murid, dilampirkan di google classroom, yang didalam nya terdapat data diri murid, termasuk nomer HP pribadi murid yang dapat dihubungi.
  2. Berdasarkan hasil analisis angket google form dapat diperoleh data, murid yang paling membutuhkan bantuan.

Melalui Whatsapp, guru BK dapat menyapa murid tersebut melalui percakapan biasa, sampai pada pembicaraan pribadi. Guru BK dapat memberikan layanan konseling kepada murid, melalui whatsapp.

  1. Melalui facebook, guru BK dapat sekedar berkomentar pada foto atau tulisan yang diunggah murid atau dapat juga dengan cara chat di messanger untuk sekedar menanyakan kabar mereka, dari situ akan terjadi percakapan antara guru BK dan murid. Melalui chat di messenger guru BK dapat memberikan layanan konseling kepada murid.
  2. Melalui video conference, guru Bk dapat memberikan layanan konseling dengan tatap muka melalui video conference.

Berdasarkan ulasan tersebut semoga dapat menjadi alternatif bagi guru BK, dalam upaya tetap mengikuti program pemerintah “Stay at home”, belajar dari rumah dan “Work from Home” . Guru BK tetap dapat memberikan layanan konseling kepada murid-murid secara optimal. Dalam cyber counseling Guru BK wajib memperhatikan beberapa hal antara lain :

  1. Guru BK harus menguasai teknologi, sehingga mampu menggunakan aplikasi secara optimal sebagai sarana cyber counseling
  2. Guru BK harus memahami norma dan etika dalam penggunaan cyber counseling
  3. Guru BK harus mampu memahami bahasa murid secara cermat, karena melalui cyber counseling guru BK tidak dapat berbicara face to face, tidak dapat mengamati bahasa tubuh dan tidak dapat mengamati mimik wajah murid

 

Editor: Cosmas