Minum Ramuan Herbal, 8 Orang Sembuh Corona

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Sebuah ramuan jamu herbal Contravid ternyata ikut membantu menyembuhkan pasien positif corona di Sragen. Hal itu dibuktikan 9 peserta kluster Gowa yang telah sembuh meminum jamu yang terbuat dari empon-empon ini. Salah satu peserta Itjima, sebut saja M asal Ngrampal, Sragen ini mengaku selain mendapatkan perawatan intensif selama karantina di gedung SMS Sragen, pihaknya yang pertama kali meminum ramuan contravid tersebut. Setelah meminum ramuan herbal itu, dan sedikit dipadu dengan air kelapa muda, dia yang dinyatakan positif covid-19 sejak akhir April lalu, telah sembuh.

“Saya meminum satu kali herbal contravid tersebut, yang awalnya dada terasa sakit langsung sembuh dan badan terasa segar. Bahkan setelah meminum ramuan tersebut, dinyatakan negatif corona,” tutur peserta Itjima Gowa ini.

Senada dikatakan peserta Itjima asal Tangen, Sragen insial Skn ini, saat menjalani karantina di gedung SMS ini ikut meminum ramuan herbal contravid sebanyak tiga kali. Dari meminum ramuan itu, kondisi tubuhnya yang awalnya lemas karena dinyatakan positif corona menjadi segar.

“Bahkan organ tubuhnya awalnya mati rasa, kembali bisa hidup dan hasil pemeriksaan terakhirnya saya juga dinyatakan sembuh,” tutur pria berusia 57 tahun ini. Sementara mantan Bupati Sragen bersama mantan calon walikota Solo mengkomersilkan ramuan herbal yang diklaim mampu melawan Covid-19.

Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono bersama mantan Cawali Solo Anung Indro Susanto tengah mengupayakan produk ramuan herbal yang dinamai contravid bisa dijual di pasaran. Pihaknya menyampaikan untuk produksi bisa dilakukan di Ndayu Park. Dalam sehari saat ini sudah bisa memproduksi 1.000 botol. ”Ini memang difokuskan untuk pencegahan virus corona, namun bisa juga untuk masalah kesehatan lain seperti asma,” ungkap mantan Bupati Sragen ini, kemarin.

Soal ijin, saat ini sedang didaftarkan di Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Pihaknya menyampaikan proses ijin berlangsung diharapkan sepekan sudah bisa dipasarkan. Sejauh ini sudah diuji coba di para pasien yang reaktif rapid test dan efeknya banyak yang swab test negatif.

Terpisah, peracik jamu herbal ini, Tri S Dewoputro, menyampaikan ramuannya ini sebenarnya sudah dibuat sejak marak virus SARS pada 2004 lalu. Lantas dia menyampaikan bahan dasarnya dari empon-empon pilihan yang dikemas secara higienis.

Dia menyampaikan dalam proses minuman herbal ini melibatkan banyak orang. Termasuk mantan Cawali Solo, Anung Indro Susanto. ”Soal penjualan dan perijinan produk dibantu pak Anung, saya bantu meracik bahan-bahannya saja,” jelasnya. (Cartens)