Keluarga Almarhum KPPS Alex Menerima Ikhlas 

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – Aksi mendesak usut kematian anggota KPPS justru membuat keluarga almarhum Alex Robinson menolak. Apalagi upaya otopsi, justru dianggap tidak pantas bagi jenasah yang diikhlaskan keluarga. Setidaknya dikatakan Sarmini ketika ditemui di rumah kerabatnya kawasan Praon RT 7 RW 7 Nusukan, Solo, Sabtu (11/06/2019).

“Kami sekeluarga sudah ikhlas semua. Biar bapak tenang. Kalau diotopsi jelas, saya tidak kuat hati,” ungkap Sarmini.

Didampingi kerabatnya, Hardi Wiryono, diceritakan kalau almarhum meninggal di Rumah Sakit Brayat Minulyo. Selain darah tinggi, kalau informasi diagnosa diterimanya dari dokter kalau ada gumpalan di otaknya. Menurutnya, mana mungkin kalau disengaja untuk dibuat meninggal dunia.

“Bapak memang tidak pernah mengeluh sakit. Namun bapak waktu itu kurang istirahat ketika menjadi ketua KPPS. Mungkin itu faktor kelelahan hingga sakit,” ungkapnya.

Dia sendiri secara pribadi tidak pernah tahu kalau ada aksi semacam itu karena sejak meninggalnya suaminya tidak pernah menonton tivi. Sekali lagi, keluarganya sudah menerima semuanya dan selama ini telah diperhatikan dengan adanya santunan untuk keluarganya dan menunggu santunan dari KPU Propinsi.

Diceritakan Sarmini kalau suaminya menjadi Ketua KPPS TPS 20 Nusukan, Solo, Jawa Tengah. Almarhum dikenal paling senior dan paling lama dipercaya masyakarat menjabat Ketua KPPS setiap pemilu. Hanya saja, terakhir dia mendapat keluhan letih setelah 3 hari setelah pemilu sehingga dibawa ke rumah sakit. Dan dimakamkan di TPU Bonoloyo, Sabtu (27/04/2019). (Agung Santoso)

Caption Foto:
Sarmini ketika ditemui di rumah kerabatnya kawasan Praon RT 7 RW 7 Nusukan, Solo, Sabtu (11/06/2019).