Klaten Siap Menuju Kabupaten ODF Tahun 2019, 57,86% Desa/Kelurahan Sudah ODF

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten saat ini bekerja keras untuk mewujudkan Kabupaten Klaten sebagai Kabupaten ODF atau Open  Defecation Free yakni sebuah kabupaten   yang semua warganya sudah tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Sampai awal Oktober 2018 ini dari 401 jumlah desa / kelurahan yang ada di Klaten sebanyak 57,86% desa/kelurahan atau sebanyak 232 desa sudah sebagai desa ODF.

Demikian dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, dr Cahyono Widodo, MKes didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Klaten, dr Sri Sundari Indriastuti, MKes di Klaten, Kamis, 4 Oktober 2018.

Dinas Kesehatan Klaten memprogramkan dapat mendeklarasikan Klaten sebagai Kabupaten ODF pada awal tahun 2019 mendatang atau lebih cepat dari harapan Bupati Klaten Hj Sri Mulyani agar Klaten sebagai Kabupaten ODF tahun 2020.

Jajaran Dinas Kesehatan Klaten selalu apel pagi dan mendukung program ODF di Klaten.

Menurut dr Cahyono Widodo, Dinkes Klaten saat ini hampir tiap hari melakukan verifikasi desa ODF untuk dapat mengejar target agar awal 2019 Klaten dapat dideklarasikan sebagai kabupaten ODF. Pasalnya, sampai saat ini masih ada 169 desa / kelurahan di Klaten atau sekitar 42,14 % desa/kelurahan yang belum ODF. Untuk itu Dinkes Kabupaten Klaten terus berupaya dan bekerja keras agar awal 2019 semua desa/kelurahan di Klaten sudah ODF.

Sementara itu Kabid Kesmas Dinkes Klaten, dr Sri Sundari Indriastuti, MKes menjelaskan, jika dilihat dari tingkat kecamatan dari 26 kecamatan yang ada di Klaten hingga awal Oktober 2018 sudah ada 9 kecamatan yang sudah sebagai kecamatan ODF artinya semua desa di 9 kecamatan itu juga sudah sebagai desa/kelurahan ODF. Sembilan kecamatan yang sudah sebagai kecamatan ODF masing-masing Kecamatan Cawas, Bayat, Kebonarum, Gantiwarno, Menisrenggo, Kalikotes, Prambanan, Karangdowo dan  Kecamatan Delanggu.

Sehingga kata dr Sri Sundari Indriastuti, MKes, masih ada 17 kecamatan lagi yang harus dipacu agar segera dapat menjadi kecamatan ODF. Perincian 17 kecamatan yang belum ODF tersebut yakni Kecamatan Wedi dari 19 desa baru 10 desa yang menjadi desa ODF, Trucuk dari 18 desa baru 11 desa, Jogonalan dari 18 desa baru 11 desa, Karangnongko dari 14 desa baru 5 desa, Ngawen 13 desa baru 1 desa.

Kemudian, kata dr Sri Sundari Indriastuti, MKes, Kecamatan Ceper dari 18 desa baru 7 desa, Pedan dari 14 desa baru 1 desa, Juwiring dari 19 desa baru 9 desa, Wonosari 18 desa baru 1 desa sebagai desa ODF. Selanjutnya, Kecamatan Polanharjo dari 18 desa baru 3 desa, Karanganom dari 19 desa baru 4 desa, Tulung dari 18 desa baru 2 desa, Jatinom dari 18 desa baru 9 desa, Kemalang dari 13 desa sudah 12 desa.

Pada kesempatan tersebut dr Sri Sundari Indriastuti, MKes juga menyebutkan, untuk kecamatan yang ada di Kota Klaten juga harus bekerja ekstra keras karena masih banyak desa/kelurahan yang belum ODF. Seperti Kecamatan Klaten Selatan dari 12 desa/kelurahan baru 5 desa/kelurahan, Klaten Tengah dari 9 desa/kelurahan baru 4 desa/kelurahan dan Kecamatan Klaten Utara dari 8 desa/kelurahan baru 3 desa/kelurahan.

Dengan apel rutin tiap pagi, mantapkan ASN Dinkes Klaten bekerja lebih baik.

Desa STBM
Kabid Kesmas Dinkes Klaten, dr Sri Sundari Indriastuti, MKes mengatakan, setelah pada 2019 semua desa/kelurahan di Klaten dinyatakan sebagai desa ODF, maka tahap selanjutnya adalah bagaimana agar semua desa di Klaten sebagai desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

Saat ini Bupati Klaten Hj Sri Mulyani melalui Keputusan Bupati Klaten Nomor 433.5/370 Tahun 2017 tanggal 1 Nopember 2017 telah melakukan Pembentukan Tim STBM Kabupaten Klaten.

Dalam Tim STBM Kabupaten Klaten, kata dr Sri Sundari Indriastuti, dibagi dalam lima kelompok kerja (Pokja) masing-masing Pokja I Pilar Stop BABS, Pokja II Pilar Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pokja III Pilar Pengelolaan Air Minum/Makanan Rumah Tangga, Pokja IV Pilar Pengamanan Sampah Rumah Tangga dan Pokja V Pilar Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.

ASN Dinkes Klaten kompak bekerja sukseskan program kesehatan.

Jadi Stop BABS atau desa ODF baru salah satu pilar STBM, sehingga untuk mewujudkan desa, kecamatan dan kabupaten STBM harus membutuhkan dukungan semua masyarakat.

Saat memberikan penjelasan tersebut, Kabid  Kesmas Dinkes Klaten, dr Sri Sundari Indriastuti, MKes juga didampingi beberapa stafnya masing-masing Kepala Seksi (Kasi) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan Sri Hastuti SKM, Kasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Nur Amin SKM. Kemudian juga didampingi beberapa staf lainnya seperti Yayuk Dwi Rahayu SKM, Sunarti SKM, dan Dwi Rahayu Ambarwati AMd. (ADVERTORIAL)

Caption Foto:
Bupati Klaten Hj Sri Mulyani saat meresmikan gerakan ODF di Kecamatan Bayat.