Septiaji: Stop Berita Hoax..!!

Spread the love

KLATEN (poskita.co) – Tantangan di era digital, bisa menyebabkan kekacauan dan peperangan. Meskipun semua orang sudah mempunyai gadget, handphone, masih banyak yang memanfaatkan untuk kepentingan sesaat.

Jumlah pemilik ponsel android dua kali lipat jumlah penduduk di negeri ini. Terkadang adanya medsos, membuat jarak semakin jauh. Kalau tidak hati-hati gunakan medsos, bisa merugikan. Untuk itu perlu gerakan guyup dan langkah ini salah satu solusi penting dalam menyambut era digital.

Hal ini dikatakan Septiaji Eko Nugroho, Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dalam acara sarasehan admin media sosial se Kabupaten Klaten di pendopo Monumen Juang 45 Klaten, Kamis malam (1/11/2018).

“Saat ini ada 17 kota yang sedang bergerak dalam melawan berita hoax dan sampai saat ini terus bergerak. Informasi semakin dahsyat di saat ini yang terkadang dari berita hoax yang diunggah, menjadi informasi yang menyesatkan masyarakat. Masyarakat harus berpikir jernih dalam menanggapi setiap informasi di medsos,” pesan Septiaji.

Di era digital ini, masyarakat sangat gandrung dengan teknologi yang ada. Dikatakan, saat ini urutan tertinggi ada Youtube di era digital dan diminati masyarakat. Kalau zaman dulu, Youtube kurang diminati karena keterbatasan kuota data internet, tapi kini sudah luar biasa dahsyat minat menonton Youtube.

Kemudian disusul Facebook yang dikelola jejaring komunitas gerakan sosial kemasyaratan. Setelah itu disusul Twitter, Instagram dan sejumlah grup WA. Dikabarkan, akibat dahsyatnya medsos, media online yang cepat update, sejumlah koran dan tabloid, banyak yang tutup dan lebih memilih menjadi media online.

Kalau era digital dengan ber-WA, terkadang kurang memuaskan. Saat membuat balasan berkomunikasi lewat WA, aslinya dalam hatinya marah, tapi pura-pura dikirim pesan tersenyum. Sebaiknya ada upaya untuk bertemu atau ngobrol secara langsung, bukan lewat WA.

“Tawuran di era digital juga lebih dahsyat dan otak kita atau pola pikir kita sulit disembuhkan. Konten hoax, bisa membuat seseorang mengalami kegalauan dan beruntunglah kita mempunyai niat bersama dengan sharing info positif dengan harapan mempunyai kewarasan di era digital. Gunakan medsos dengan tidak menebarkan berita hoax,” jelasnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Sri Nugroho, turut hadir dan menyimak penjelasan dari Ketua MAFINDO di pendopo Monumen Juang 45 Klaten.

Sejumlah pejabat hadir dalam acara sarasehan gerakan anti hoax, antara lain Sekretaris Daerah Klaten Jaka Sawaldi, Dadang (Kominfo Pusat), Plt Kepala Kominfo Klaten Sri Winoto, Plt Kepala Dinas Pendidikan Klaten Sri Nugroho dan lainnya.

Sementara sejumlah komunitas Facebook atau jejaring medsos yang hadir dalam acara ini, antara lain FPI (Facebook Pedan Indonesia), IPM (Informasi Prambanan Manisrenggo), Info Seputar Klaten, Info Cegatan Klaten, Bolo Reog Klaten Bersinar (BRKB).

Juga ada relawan Sekolah Sungai, komunitas hidroponik, Facebook Karanganom, Klaten Runners, SKB (Sedulur Klaten Bersinar), LTN NU, ISC (Informasi Seputar Ceper), Sanggar Kebangsaan dan sejumlah komunitas medsos lainnya. (aha)

Caption Foto Atas:
Septiaji sedang berikan penjelasan gerakan perlawanan terhadap berita hoax di pendopo Monumen Juang 45 Klaten, Kamis malam (1/11/2018).