Aktivis 98 Sebarkan Politik Kebangsaan

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Fenomena radikalisme, intoleransi dan terorisme hidup dalam masyarakat membuat Aktivis 98 bertemu. Para pejuang reformasi ini justru merangkul pelajar dan mahasiswa bersama menyebarkan politik kebangsaan. Hal ini dikatakan Koordinator Syarikat 98 Jawa Tengah, Ahmad Dimyati, dalam acara rapat dengan anggota aktivis 98 di Rumah Blogger Indonesia, Kerten, Laweyan, Solo, Minggu (19/08/2018)

“Kami ingin basis-basis seperti mahasiwa mengenal politik kebangsaan berdasar Pancasila,” ujarnya.

Dia dan para tokoh aktivis terdahulu ini mengawal bangsa Indonesia dengan dinamika politiknya. Bahkan merasa memiliki tanah air berdasar Pancasila selalu tertanam bagi generasi muda seperti pelajar dan mahasiswa. Lantas, intoleransi bisa dilakukan oleh suatu kelompok manapun untuk menyerang kelompok lain. Isu intoleransi yang telah terjadi dalam Pilgub DKI Jakarta saat itu justru menjadi ketakutan masyarakat karena banyak kelompok maupun sektarian yang memanfaatkan situasi saat itu.

“Kami mengawal reformasi dengan politik kebangsaan. Ada fenomena, mereka memanfaat situasi intolerensi masuk pada partai hingga kelompok sektarian,” jelasnya.

Dengan demikian para aktivis era orde baru bertemu untuk menggerakkan daerah-daerah soal politik kebangsaan. Upaya deradikalisasi sendiri berdampak karena banyak aktivis yang bekerja menjadi guru melihat banyak sekolah wahabi sudah mulai hormat bendera dan membaca Pancasila.

Sekjen Syarikat 98, Abdullah, menganggap kalau Syarikat 98 yang beranggota aktivis kawakan 98 ini terus menggiatkan konsolidasi di daerah-daerah seperti di kampus. Nilai-nilai perjuangan aktivis 98 perlu disebarluaskan dalam konteks berdasarkan asas dalam Pancasila.

“Untuk itu perlu disosialisasikan kembali kepada teman-teman yang belum memiliki kesadaran kebangsaan didorong supaya ikut tergerak menjaga kebangsaan,” paparnya. (Agung Santoso)

Caption Foto:
Dialog dilakukan aktivis 98 di Rumah Bloger Indonesia pada minggu (19/08/208).