PMI Kirim Darah Ke Lombok, Kantong Darah Ada Box Khusus

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Antisipasi kekurangan stok darah pasca gempa yang terjadi di Lombok, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Solo mengirimkan 50 kantong darah yang diterbangkan langsung hari ini Selasa (7/8/2018) menggunakan pesawat Lion Air dari Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.

Direktur Akademi Transfusi Darah PMI Solo, Titis Wahyuono sampaikan, sebelum melakukan pengiriman darah ke Lombok, PMI cabang Solo sudah berkoordinasi dengan PMI Mataram untuk mengetahui darah golongan apa yang paling banyak dibutuhkan dan stoknya menipis.

Akhirnya PMI Solo mengirimkan 50 kantong darah itu terdiri dari golongan A sebanyak lima kantong, AB lima kantong, O sebanyak 20 kantong dan golongan darah B sebanyak 20 kantong.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan PMI di Lombok,” ungkap Titis Wahyuono.

Ada perlakuan khusus saat mengirimkan stok darah ke Lombok, pasalnya kantong darah ini tidak bisa bertahan lama dan harus disimpan dengan suhu tertentu  agar tidak rusak. Bahwa kondisi suhu penyimpanan kantong darah temperaturnya tidak naik. 

“Kantong darah disimpan dalam kotak pendingin bersuhu 2-10 derajat Celcius dengan daya tahan hanya sehari. Dan begitu sampai di  Lombok sudah ada petugas PMI yang mengambilnya,” terang Titis.

Sementara itu, banyaknya korban jiwa dan juga bangunan yang rusak,  Universitas Sebelas Maret (UNS) mengirimkan tim tanggap bencana ke lokasi gempa. Tim tersebut terdiri dari tim medis, tim SAR dan tim pendukung.

Koordinator tim yang dikirim ke Lombok, Prof Hartono yang juga Dekan Fakultas Kedokteran UNS mengatakan, tim medis  terdiri dari belasan dokter berbagai spesialisasi yang dibutuhkan seperti  anestesi, kesehatan anak, kardiovaskuler, bedah, penyakit dalam, psikiatri serta  dokter bedah tulang lengkap yang akan membantu korban gempa.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Ravik Karsidi sampaikan tim yang akan berangkat ke Lombok bisa membantu evakuasi, mempercepat penanganan korban di lokasi bencana serta pemulihan pasca bencana.

“Selama ini hubungan UNS dengan masyarakat dan pemerintah di lokasi sudah cukup erat, dengan banyaknya alumni UNS disana, juga selama beberapa tahun terakhir wilayah Lombok menjadi lokasi KKN mahasiswa UNS,” pungkasnya.(Uky)