Kasihan…Anak Meninggal Ditagih Berobat Rp 46 Juta
Sadiyem mengirim surat ke Presiden Jokowi karena mendapat tagihan biaya obat anaknya.
SRAGEN (poskita.co) – Warga miskin asal Desa Jatisumo RT 18/02, Kecamatan Sambungmacan, Sragen bernama Sadiyem (62), terpaksa mengirim surat ke Presiden Jokowi, Senin (5/3). Pasalnya, ditagih hutang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ( KPKNL ) Surakarta. Karena dinilai mempunyai tanggungan biaya berobat anaknya di RS. dr. Moewardi, Solo sebesar Rp 46 juta. Sadiyem dipanggil KPKNL Surakarta di jalan Ki Mangun Sarkoro No 141 Solo, Selasa hari ini (6/3).
Tagihan utang itu berawal, tiga tahun silam, anak Sadiyem bernama Eko Tekat Ginarto, opname rawat inap di RS dr.Moewardi Solo. Saat pasien berobat, pihak RS Moewardi menolak menggunakan Kartu Sehat. Karena butuh perawatan penuh, Sadiyem pasrah deng kondisi yang ada. Meski menjalani opname selama satu bulan tidak ada perubahan pihak keluarga meminta untuk pulang paksa. Karena tidak memiliki uang, pihak keluarga hanya mampu memberi jaminan Rp 1 juta.
Kemudian tidak lama Eko Tekad Gunarto mengalami penurunan kesehatan secara dratis. Anak Sadiyem ini sempat dirawat kembali di RSUD Sragen, namun nyawanya tidak tertolong. Eko Tekad Gunarto meninggal dunia, pihak RSUD Sragen menggratiskan semua biaya perawatan.
“Jadi saya kaget saat mendapat surat dari KPKNL isinya tentang tagihan biaya berobat anak saya tiga tahun lalu mencapai Rp 46 juta,” tutur Sadiyem pasrah.
Menurut Sadiyem, dirinya sangat bingung dan hanya bisa pasrah saja. Karena anak tercintanya meninggal dunia,dan masih punya beban hutang 46 juta. Kejadian pada bulan oktober 2015.
“Melihat kondisi itu, saya terpaksa mengirim surat ke Pak Presiden untuk minta bantuan, dengan harapan semua biaya berobat anak saya dibebaskan,” harap Sadiyem. (Cartens)