Enam Parpol Pendukung di Solo Siap Dukung Ganjar di Pilkada Jateng

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Enam partai politik pendukung yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan, yaitu partai Demokrat, partai Golkar, partai Nasdem, partai Hanura, PPP, dan PSII, menyatakan siap memperjuangkan Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Gus Yasin, maju dalam perebutan kursi kekuasaan orang nomor satu di Jawa Tengah. Sabtu malam (17/2), deklarasi bersama terhadap dukungan pasangan calon gubernur dan wakil Jateng tersebut dikumandangkan di hadapan ribuan kader dan simpatisan  serta pengurus parpol di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Kentingan, Solo.

Ribuan massa kader dan simpatisan PDI Perjuangan serta enam partai pendukung yang berada di wilayah Solo, memenuhi arena berlangsungnya acara deklarasi Sabtu malam. Di atas mimbar, keenam ketua parpol pendukung, masing-masingnya menyerukan kesiapannya untuk berkoalisi bersama, bergerak dan berjuang untuk kemenangan pasangan calon gubernur Jateng dari PDI Perjuangan, Ganjar – Gus Yasin. Mereka menyatakan taat pada keputusan partai yang mengamanatkan dukungan terhadap pasangan calon Ganjar – Gus Yasin.

Sementara itu, Ganjar Pranowo, dalam orasinya di hadapan ribuan massa yang hadir menyampaikan pentingnya hidup di negara yang penuh damai dan tidak saling menghujat. Hal itu yang menjadi tujuan dari hidup bernegara. Termasuk dalam Pilkada, di mana Ganjar mengutip ucapan presiden Obama yang menyatakan, jika ingin berkompetisi atau berkampanye, jangan sampai memecah belah masyarakat. Jika hal itu sampai dilakukan, akan sulit kembali untuk menyatukan.

“Dalam bahasa Klewer disebut divided society. Masyarakat yang terbelah intinya akan menjadi saling dendam. Makanya tidak akan pernah ada kestabilan. Tidak mungkin itu,” ujar Ganjar.

Ganjar juga menyinggung soal pidato Mbah Mun, yang tak lain adalah ayahanda dari Gus Yasin, dimana pernah dikatakan bahwa Jawa Tengah merupakan pusernya Indonesia.

“Kalau tidak kita jaga, hanya dengan goresan kecil saja bisa mengamuk. Maka akan horek Indonesia ini,” ujar Ganjar lagi mengutip ucapan Mbah Mun.

Sementara itu, terkait duet pasangan Ganjar – Gus Yasin, menurut Ganjar, ini bukan sekedar perkawinan dari nasionalis dengan religius atau antara abangan dan santri. Menurut Ganjar, itu teori lama yang saat ini tidak laku lagi.

“Di dalam abangan yang nasionalis, di dalamnya ada religiusitas, karena yang pertama adalah Berke-Tuhanan yang Maha Esa. Kemudian apakah di dalam santri tidak ada nasionalisme? Itu salah…karena mencintai negara adalah bagian dari iman,” tegas Ganjar yang mengartikan itu semua sebagai filosofi falsafah dari konstelasi politik dua tokoh besar di negara ini, yaitu Megawati Soekarno Putri dan Mbah Mun dalam Pilkada Jateng ini.

Ganjar juga mengingatkan para parpol pendukung untuk menggunakan cara-cara konstitusional yang santun, untuk bergerak dalam pemenangan Ganjar – Gus Yasin. Persatuan lebih mahal harganya dibandingkan dengan kemenangan-kemenangan yang nanti hanya memabukkan.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo, di hadapan massa parpol pendukung Ganjar – Gus Yasin menegaskan, saat kampanye nanti, tidak diperbolehkan adanya pengerahan massa ke jalan-jalan. Kampanye tetap dilakukan dengan santun dan kondusif, misalnya dengan kampanye dialogis yang lebih berkualitas. (endang paryanti)