Operasi Pasar
SOLO (poskita) – Operasi pasar murah digelar di sejumlah pasar tradisional Kota Solo, Jawa Tengah menyusul ancaman kenaikan inflasi di bulan Januari. Pasalnya, ada kenaikan harga komoditas di pasar sehingga kegiatan itu juga diberikan subisidi bagi para pedagang. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Solo, Bandoe Widiarto, Senin (29/01/2018).
“Operasi pasar murah digelar dua hari dilakukan di Pasar Legi, Pasar Gede dan Pasar Nusukan, kota Solo,” jelasnya.
Komoditi yang dijual antara lain beras medium, beras premium, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging beku, gas elpiji 3 kg. Lantas dari pantauan kalau komoditas itu sejauh ini masih menunjukkan peningkatan harga sehingga berpotensi menimbulkan inflasi. Pihaknya melibatkan Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Pertamina, Dinas Pertanian dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)PD Pedaringan.
“Melalui upaya ini diharapkan inflasi di kota Solo tetap terkendali dalam sasaran nasional sebesar 3,5%,” jelasnya.
Asisten Pengembangan Ekonomi Setda Solo, Triyana, mengatakan subisidi sebesar Rp 3.000 diberikan pedagang daging ayam dan pedagang cabai merah keriting di ketiga pasar. Secara terpisah, tiga pasar murah dipadati warga dan komoditas yang dijual antara lain beras, cabe dan daging ayam. Melalui subsidi, harga cabai merah keriting di pasaran yang rata-rata Rp 33.000/kg, dapat turun menjadi Rp 30.000/kg. (Agung Santoso)
Caption Foto:
Pedagang pasar murah di pasar tradisional melayani pembeli yang padat.