Tahun 2018, RSCH Klaten Tetap Rangkul Media Menuju Masyarakat Sehat

Spread the love

KLATEN (poskita.co) – Jelang pergantian tahun 2017 menuju tahun 2018, Rumah Sakit Cakra Husada (RSCH) Klaten, mengadakan media gathering dengan format sarasehan bersama awak media yang bertugas di Klaten dalam mewujudkan masyarakat sehat di RM Merapi Resto Klaten, Jumat siang (29/12/2017).

Direktur Umum dan Keuangan RSCH Klaten, Made Sumiarta, mengakui perjalanan RSCH ini tidak bisa berjalan sendiri dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat tanpa adanya dukungan peran media. Dalam era media sosial (medsos) ini, peran wartawan tidak bisa dianggap remeh.

Sejak tahun 2013, RSCH mulai menggalang sinergisgitas dengan awak media. Salah satunya dengan bergaining dalam mensosialisasikan pelayanan kesehatan di RS sendiri atau dalam kegiatan bakti sosial atau pengobatan gratis di sejumlah desa yang ada di wilayah Kabupaten Klaten.

“Selama ini dengan pasien, kami melayani seperti keluarga dan jajaran medis, perawat dan karyawan lainnya tetap melakukan kedekatan layaknya seperti keluarga. Manajeman RSCH bersama awak media bisa saling bermitra, mitra kerja, mitra program layanan kesehatan, dan mitra lainnya,” ujar Made Sumiarta.

Termasuk dengan awak media, mencoba berjalan sinergis dalam komitmen memberikan yang terbaik dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. RSCH ini dalam akreditasi Mei 2017, telah mendapatkan predikat paripurna sebagai rumah sakit Tipe D dengan jumlah bed (tempat tidur) ada 99. Sekedar informasi, jumlah bed dari 12 rumah sakit se Klaten ada  1485.

Prosentase kunjungan pasien di rumah sakit ini rata-rata usianya 46 ke atas dengan rating sakit keluhan, seperti penyakit dalam, THT, dan lainnya. Ikut hadir dan memberikan support kerjasama dengan awak media ini, ada dr Netty Herawati (Direktur Utama), dr Leny Rahmawati (Direktur Pelayanan), dan sejumlah manajemen RSCH Klaten.

Salah satu wartawan, Warsiti mengharapkan pihak RSCH Klaten bisa melakukan opsi tindakan cepat dalam menangani pasien yang sifatnya super darurat. Dan salah satu opsinya, biaya besar tidak dipermasalahkan jika ada tindakan cepat tim medis. Jangan sampai terlalu lama penantian keluarga pasien menanti keputusan operasi jika memang harusnya segera dilakukan.

“Bagaimana agar rasa kekeluargaan atau empaty dengan pasien agar tidak sakit lagi. Perlu adanya opsi cepat tim medis dalam penanganan pasien yang sangat membutuhkan tindakan untuk operasi. RSCH Klaten sudah bagus dan ke depan pelayanan tindakan cepat pasien bisa dilakukan dengan profesionalisme tim medis,” harap Warsiti. (kiem)