Lawan Hoax, Butuh Komitmen Bersama

Spread the love

Solo, Poskita.co

Bukan sekadar bagi-bagi stiker, tapi juga sosialisasi tentang  anti Hoax (anti berita bohong).  Ternyata, mahasiswa dan masyarakat masih awam dengan berita bohong. 

“Saya dapat sosialisasi berita Hoax ya baru kali ini. Saya sedih juga berita bohong semakin marak, khususnya di media sosial,” kata Ihda mahasiswa IAIN Surakarta kepada Poskita.co.

Efit, juga mahasiswa IAIN Surakarta, merasa senang mendapat stiker anti Hoax. Ia akan menempel stiker di pintu kamarnya. Sementara Ihda menempel stiker yang bertuliskan kuterima cintamu, bukan HOAX-MU di laptopnya.

Hadir dalam sosialisasi anti berita bohong kali ini, dimotori dosen Fakultas Hukum UNS Surakarta, Andriana Grahani F, kerjasama dengan anggota anggota Masyarakat Anti Hoax Surakarta.

Kebetulan, Andriani melakukan penelitian tentang penanganan konflik sosial dalam media sosial dalam mempertahankan integritas bangsa.

Hasilnya, tenyata kebijakan pemerintah pusat dalam menuntaskan kasus hoax dan semacamnya belum  didukung penuh oleh Pemda/Pemkot. Terbukti, ketika ada masalah mereka masih bingung dalam melaksanakan tindakan. Alasannya bermacam, salah satunya tidak paham dengan masalah tersebut.

“Harusnya pemerintah dan Pemda memiliki komitmen yang sama dalam penanganan konflik sosial di medsos. Jadi tidak hanya berhenti pada tataran instruksi semata,” ungkap Andriana.

Cosmas Sabdo