Pemprov Jateng Kembali Fasilitasi Pemulangan 18 Warga dari Aceh
Foto: Humas Jateng
JAKARTA, POSKITA.co – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali memfasilitasi pemulangan warganya yang terdampak banjir bandang di Aceh ke daerah asal, Senin, 29 Desember 2025. Sebanyak 18 warga asal Jawa Tengah yang bekerja sebagai penderes getah pinus di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Pemulangan dilakukan melalui kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan pemerintah pusat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Para warga dipulangkan menggunakan pesawat Hercules TNI AU bersama warga terdampak lain asal Banten dan Jawa Barat, dan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 14.05 WIB.
Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Sarido, mengatakan, jumlah warga Jawa Tengah yang dipulangkan bertambah menjadi 18 orang setelah dilakukan pendataan ulang setibanya pesawat di Jakarta.
“Alhamdulillah, jumlah warga Jawa Tengah menjadi 18 orang. Awalnya data dari Aceh Tengah sebanyak 17 orang, terdiri dari 16 warga Kabupaten Cilacap dan satu warga Brebes. Setelah mendarat, diketahui ada satu warga asal Pemalang,” kata Sarido.
Sarido menjelaskan, sebanyak 17 warga langsung diberangkatkan menuju daerah asal di Kabupaten Cilacap dan Brebes. Sementara satu warga asal Pemalang untuk sementara difasilitasi transit di Kantor Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah di Jakarta sebelum dijemput keluarga yang berdomisili di Cileungsi.
“Untuk warga ber-KTP Pemalang akan dijemput keluarganya. Sementara kami fasilitasi transit terlebih dahulu di kantor Badan Penghubung,” ujarnya.
Selain difasilitasi transportasi hingga ke daerah asal, para warga terdampak juga menerima bantuan sembako dari BNPB serta uang saku dan modal usaha dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana.
“Secara umum kondisi warga dalam keadaan sehat. Kami berharap perjalanan lancar dan seluruh warga bisa segera berkumpul kembali dengan keluarga di kampung halaman,” kata Sarido.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam memberikan perlindungan dan keselamatan bagi warga Jawa Tengah di mana pun berada, termasuk mereka yang merantau dan terdampak bencana alam.
“Semuanya kita bantu. Dari transportasi sampai bantuan modal usaha agar mereka bisa memulai kembali kehidupan di daerah asal masing-masing,” ujar Ahmad Luthfi.
Salah satu warga terdampak, Yanti, warga Majenang, Kabupaten Cilacap, yang dipulangkan bersama suaminya Cardianto, mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah. Selama hampir tiga pekan berada di lokasi bencana dan pengungsian, mereka mengalami ketidakpastian dan kecemasan.
“Alhamdulillah kami bisa dipulangkan dengan selamat. Selama di pengungsian kebutuhan makan tercukupi. Waktu kejadian kami langsung turun ke Takengon,” kata Yanti.
Cardianto menambahkan, dirinya telah bekerja sebagai penderes getah pinus di Aceh Tengah selama tujuh tahun. Ia berterima kasih atas bantuan yang diberikan sehingga dapat kembali ke kampung halaman.
“Senang bisa dibantu pulang. Ke depan belum tahu akan bekerja apa, karena kondisi di sana juga belum pulih dan akses masih tertutup longsor,” ujarnya. (*)
Cosmas

