Ratusan Warga Dapat Pengobatan Gratis, Wujud Toleransi antar Umat
Pengobatan gratis dan donor darah yang diinisiasi GBT Kristus Penebus Boyolali di Jalan Nanas Desa Siswodipuran, Boyolali, pada Minggu (14/12). (foto dokumentasi)
BOYOLALI, POSKITA.co – Berbagi kasih, peduli dengan sesama di lingkungan sekitar berlangsung di Jalan Nanas 30 Desa Siswodipuran, Boyolali, Minggu (14/12) pagi.
Di kampung yang padat penduduk tersebut, sebagai contoh nyata adanya sikap toleransi antar umat beragama.
Di kampung itu, sebuah gereja yakni GBT Kristus Penebus Boyolali melaksanakan donor darah dan pengobatan gratis yang diperuntukkan bagi warga sekitar.
Bentuk kegiatan sosial tersebut rupanya sangat diminati warga setempat. Ratusan warga sangat antusias untuk mengecek kondisi kesehatan masing-masing.
Pendeta GBT Kristus Penebus Boyolali, Wasti Pretiwi mengemukakan, kegiatan berbagi kasih ini diperuntukkan bagi masyarakat yang tinggal di Desa Siswodipuran.
“Merupakan kebahagiaan bagi kami dapat mengadakan donor darah dan pengobatan gratis dengan harapan masyarakat sekitar dapat menjaga kesehatannya masing-masing,” jelasnya.
Kegiatan sosial di kawasan tempat beribadah tersebut menjadi bagian dari rangkaian perayaan Natal 2025 dan terbuka untuk seluruh masyarakat tanpa memandang latar belakang agama.
“Kegiatan donor darah dan pengobatan gratis ini kami bermaksud menjadi berkat untuk masyarakat di sekitar agar semuanya sehat itu yang saya harapkan,” terang Pdt Wasti Pretiwi.
Sebanyak 250 warga dari tiga RT di Kampung Siswodipuran diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut. Meski demikian, pelayanan donor darah dan pengobatan gratis juga dibuka untuk masyarakat umum lintas agama.
“Kegiatan ini baru sekali kami lakukan, karena biasanya kami membagi sembako, kadang kami juga membagi door prize untuk masyarakat,” ungkapnya.
Pdt Wasti Pretiwi menegaskan, kegiatan tersebut juga menjadi sarana menumbuhkan nilai toleransi dan kebersamaan antarumat beragama.
“Ya ini untuk kami menyatakan kasih toleransi kami sebagai warga gereja kepada masyarakat, kami tidak fanatik kami merangkul semua masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, dokter yang bertugas dalam kegiatan pengobatan gratis, dr Elvira mengatakan, keluhan kesehatan warga yang datang cukup beragam. Namun, sebagian besar berkaitan dengan pola hidup dan konsumsi sehari-hari.
“Dari hasil sangat bervariasi ya, tadi ada yang keluhannya batuk, asam lambung dan rata-rata asam urat,” kata dr Elvira.
Putri Endah Laras itu menambahkan, banyak warga yang belum menyadari kaitan pola makan dengan penyakit yang diderita. “Lalu kita tanyakan apakah sering makan makanan seperti kacang-kacangan tapi menjawab tidak. Kalau tempe begitu semua menjawab sering, padahal tempe itu berasal dari kedelai yang notabene adalah kacang-kacangan,” jelasnya.
Selain itu, dr Elvira juga menemukan beberapa warga dengan keluhan nyeri dan tekanan darah tinggi. “Lalu ada yang gejala stroke bervariasi, di sini rata-rata nyeri, dari nyeri punggung itu banyak, lalu darah tinggi paling banyak,” bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, dr Elvira juga memberikan imbauan kesehatan kepada para pasien. “Saya selalu memberikan imbauan kepada pasien terutama terkait dengan penyakitnya ya, misal untuk mengurangi makan-makan yang berlemak, bersantan, goreng-gorengan lalu pedas dan asam,” urainya.
Lebih lanjut dia memaparkan bahwa pengobatan medis hanya bersifat membantu meredakan keluhan. “Setiap pasien yang datang kami juga selalu edukasi bahwa obat itu hanya langkah meredakan, kalau mau sembuh harus berasal dari diri sendiri mengubah hidup sehat, harus olahraga dan lain-lain,” tuturnya.
Ketua Panitia Natal GBT Kristus Penebus Boyolali, Dewi Listianingrum, menyampaikan kegiatan ini merupakan pembuka rangkaian acara Natal 2025. Puncak acara akan digelar dalam bentuk konser Natal.
“Pada puncak acara Natal, kami akan mengadakan konser Natal dengan mengundang Endah Laras dan Yusak Sujarwo di Graha Amarta Universitas Boyolali, pada tanggal 27 Desember 2025,” kata Dewi.
Menurutnya, Natal tahun ini mengusung tema “Tentrem Ayem” yang bermakna hidup rukun, damai, dan penuh rasa syukur. Konsep tersebut juga akan dihadirkan melalui lagu-lagu Jawa dalam konser Natal.
Salah satu warga yang ikut pengobatan gratis, Slamet Rahayu (56), warga RT 4 RW 8 Siswodipuran, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan kesehatan tersebut.
“Saya memiliki riwayat asam urat, ya luar biasa saya sangat terbantu ini sangat bermanfaat,” tuturnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari warga sekitar. “Ini juga satu kampung jadi saya mendapatkan undangan pengobatan gratis. Banyak warga kita juga yang berobat di sini, mayoritas warga sini banyak yang ikut,” papar salah satu warga yang sehari-harinya berjualan di Warung HIK tersebut. (**)
Tanto

