Dapur SPPG Kwangsan Jumapolo 002 Resmi Dibuka
Foto: Pemkab Karanganyar
KARANGANYAR, SUARASOLO.id
Wakil Bupati Karanganyar, H. Adhe Eliana, S.E., yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Kabupaten Karanganyar, meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kwangsan Jumapolo 002 yang berlokasi di Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, pada Sabtu (25/10/2025).
Dapur SPPG Kwangsan Jumapolo 002 ini disiapkan sebagai pusat penyediaan makanan bergizi harian bagi anak sekolah. Fasilitas tersebut akan melayani pemenuhan kebutuhan gizi bagi 1.184 siswa, dan dijadwalkan mulai beroperasi secara aktif pada hari Senin mendatang. Dengan berjalannya dapur ini, diharapkan anak-anak di wilayah Kecamatan Jumapolo mendapatkan akses makanan sehat yang terukur kandungan gizinya, tidak hanya sekadar kenyang tetapi juga mendukung tumbuh kembang dan konsentrasi belajar.
Adhe Eliana dalam sambutannya menyampaikan bahwa layanan pemenuhan gizi berbasis dapur komunitas seperti ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk melindungi generasi usia sekolah dari risiko kekurangan gizi, stunting, dan masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses belajar.
Adhe Eliana menegaskan bahwa intervensi gizi bukan hanya urusan kesehatan, tetapi juga urusan masa depan daerah.
“Anak-anak ini adalah calon pemimpin Karanganyar. Kalau mereka sehat, kuat, dan cerdas sejak sekarang, insyaallah Karanganyar ke depan akan lebih siap bersaing. Dapur SPPG ini bukan sekadar dapur. Ini investasi masa depan,” ujarnya.
Adhe Eliana mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak yang terlibat, mulai dari pemerintah daerah, tenaga pendamping gizi, hingga unsur masyarakat dan perangkat desa. Menurutnya, program pelayanan gizi yang dijalankan secara gotong royong akan lebih berkelanjutan karena langsung menyentuh kebutuhan nyata warga.
Dapur SPPG Kwangsan Jumapolo 002 menjadi salah satu titik layanan pemenuhan gizi yang diprioritaskan di wilayah Kecamatan Jumapolo. Melalui dapur ini, makanan bergizi akan diproduksi secara terpusat dengan standar kebersihan dan keamanan pangan, lalu didistribusikan kepada penerima sasaran setiap hari sekolah. Pemerintah Kabupaten Karanganyar berharap model ini dapat direplikasi di wilayah lain sebagai upaya memperkuat ketahanan gizi anak-anak, sekaligus mendorong kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
Peresmian berlangsung hangat dengan melibatkan unsur pemerintah kecamatan, perangkat desa, kader, dan masyarakat setempat. Wakil Bupati menambahkan bahwa dukungan masyarakat menjadi kunci agar dapur tetap berjalan konsisten, bukan hanya saat awal diresmikan saja, tetapi terus berlanjut sebagai layanan yang betul-betul dirasakan manfaatnya oleh keluarga.
Cos/*

