Usai Keracunan, Siswa Tidak Takut Menyantap MBG Lagi, DPRD Minta Karanganyar Zero Keracunan
Foto: istimewa
KARANGANYAR, POSKITA.co – Sejumlah siswa SMPN 1 Tawangmangu yang diduga keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), menyatakan tidak kapok, asal ada ganti menu. Para siswa-siswi di SMP tersebut tetap akan menyantap MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang didatangkan di sekolah tersebut.
Namun sebagai bentuk evaluasi, para siswa tidak menginginkan lagi MBG dengan menu nasi goreng. Sebab menu itu yang diyakini menjadi penyebab ratusan siswa SMPN 1 Tawangmangu dan para siswa di sekolah lainnya mengalami keracunan.
“Kami tetap menerima MBG, asal menunya tidak nasi goreng,” kata salah satu siswa yang masih terbaring di RSUD Kartini dan dibesuk oleh Kasatgas Percepatan MBG Karanganyar, Adhe Eliana, Jumat (10/10/2025).
Adhe Eliana yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar disela menjenguk 10 pelajar yang dirawat di rumah sakit sempat mengatakan SPPG yang disinyalir menjadi penyebab keracunan untuk sementara dihentikan operasionalnya. Kembali beroperasi apabila syarat-syarat Standar Operasional Prosedur (SOP) dari SPPG telah terpenuhi.
“Ini sebagai bentuk sanksi bagi SPPG yang bersangkutan agar dapat memenuhi standar mutu makanan yang higienis, sehat dan bergizi.
Kunjungan Adhe Eliana membesuk 10 pelajar yang masih terbaring di rumah sakit tujuannya untuk memastikan para pelajar mendapat pelayanan kesehatan yang baik dan mendengar secara langsung keluhan dari para pelajar.
Kasatgas Percepatan MBG itu saat datang ke rumah sakit didampingi Wakapolres Karanganyar Kompol Miftahul Huda, Sekretaris Dinkes Karanganyar, Dwi Rusharyati, dan Direktur RSUD Kartini Karanganyar, Arie Setyoko.
Usai menemui satu per satu pelajar yang masih dirawat, Adhe Eliana mendapat pesan bahwa para pelajar tidak mau lagi menyantap MBG jika menunya berupa nasi goreng. “Tadi saya tanya semua dan mereka bilang masih tetap mau makan MBG asal bukan nasi goreng,” kata dia.
Pelajar yang menjalani rawat inap diketahui berasal dari SMPN 1 Tawangmangu. Di sekolah tersebut, kata Adhe, program MBG sudah dimulai sejak dua bulan lalu. “Nasi goreng ini baru pertama kalinya jadi menu yang anak-anak santap, tapi malah terjadi kejadian seperti ini,” tambahnya.
Dalam kunjungannya itu, Adhe Eliana juga memastikan para pelajar yang masih menjalani perawatan, semua biaya ditanggung oleh Pemkab Karanganyar.
Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Ali Akbar, telah melakukan sidak ke SPPG yang membuat 105 siswa dari beberapa sekolah diyakini mengalami keracunan. Dalam sidak tersebut Ali Akbar meminta agar SPPG yang bersangkutan segera diperbaiki dengan harapan ke depannya tidak terulang kembali kejadian yang sama.
“Dari BGN sendiri, SPPG tersebut telah diinstruksikan untuk melakukan evaluasi besar-besaran atas standar operasional dalam waktu dua minggu ke depan,” kata Ali.
Pihaknya juga telah berkomunikasi agar dinas terkait di Karanganyar segera menggelar pelatihan kepada seluruh anggota SPPG, mulai dari memilih bahan, memasak, hingga menyajikan.
“Dengan begitu, kami berharap ke depannya di Karanganyar itu zero keracunan,” paparnya.
Tanto