Usai Senam Anti Bulliying, 800-an Siswa dan Guru SMPN 1 Kalikotes Kampanye Anti Asap

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dalam rangka menumbuhkan semangat pelajar dalam mendukung program pemerintah terkait gerakan kampanye anti asap, baik asap rokok, asap sampah dan asap lainnya, ratusan siswa SMPN 1 Kalikotes, Klaten, didampingi para guru dan wali kelas, mengadakan aksi jalan keliling kampung dengan membawa slogan, pamlet atau spanduk berisi menolak asap atau gerakan anti asap, Jumat (4/10/2024) pagi.

Dengan membawa aneka tulisan tersebut, masyarakat diajak untuk peduli akan kelestarian alam. Juga diarahkan agar masyarakat mau menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah yang menyebabkan polusi udara, tidak merokok dan ajakan prilaku hidup sehat lainnya.

Hal tersebut disampaikan Kepala SMPN 1 Kalikotes Anik Ariastuti, SPd MPd, saat ditemui redaksi usai acara kegiatan kampanye anti asap. Sebelum aksi jalan sehat kampanye anti asap, ratusan siswa melakukan kegiatan senam anti bulliying di halaman sekolah sekitar 15 menitan. Kepala Sekolah bersama para guru-karyawan dan siswa turut dalam senam anti bulliying ini.

“Dalam kegiatan Jumat pagi ini, 4 Oktober 2024, kita mengadakan senam sehat anti bulliying dan dilanjutkan jalan sehat kampanye anti asap. Senam anti bulliying ini digelar sekitar 15-an menit dan setelah itu kita bersama wali kelas, guru dan seluruh siswa jalan sehat aksi kampanye anti asap. Siswa turut andil dalam mengampanyekan gerakan anti asap, baik asap rokok, asap bakaran sampah dan asap lainnya. Biar lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat sehat, bersih dari asap, bersih dari polusi asap,” jelas Anik Ariastuti.

Dalam kegiatan senam anti bulliying dan aksi kampanye anti asap ini diikuti 861 siswa yang terdiri 288 siswa kelas 7, 287 siswa kelas 8 dan 286 siswa kelas 9 SMPN 1 Kalikotes. Baik guru dan siswa memakai kaos olahraga dengan suasana penuh suka cita. Setiap kelas saat kampanye anti asap ini memakai kostum unik, ada yang membunyikan alat musik drumband, kentongan, lantunan musik dengan salon yang didorong dan lainnya.

Terpisah, Dosen Prodi Ilmu Administrasi Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten, Farida Puspita Harti, SAB MPd, mengaku sangat mendukung agenda kampanye anti asap dan senam sehat anti bulliying siswa SMPN 1 Kalikotes. Kebetulan Farida Puspita ini termasuk salah satu wali murid SMPN 1 Kalikotes. Putrinya Najwa Puspita Arfa saat ini belajar di Essakal kelas 7G dan ikut hadir mendukung dua agenda menarik ini.

Dikatakan, salah satu bahan berubah dari hasil pembakaran yang tidak sempurna berada di udara atau dengan kata lain aerosol yang membentuk spiral partikel kecil dapat disebut asap. Produk sampingan yang tidak diharapkan dari api berasal dari kompor dan listrik, dapat digunakan sebagai media fumigasi (sarana dengan prosedur tertentu dalam pembasmian
hama di ruangan).

“Asap sering juga dipergunakan ketika baking roti sebagai flavoring agent (agen pemberi rasa dan aroma), seperti halnya ketika melewati toko roti yang beraroma kopi dari luar toko. Salah satu dampak asap yang tidak diharapkan adalah keracunan asap ketika kebakaran ruangan. Hal ini diakibatkan adanya kombinasi kerusakan termal, keracunan danluka iritasi pada paru-paru yang diakibatkan oleh udara yang mengandung karbonmonoksida, hidrogen sianida serta produk pembakaran lainnya,” ungkap Farida mantap.

Sosok yang juga Pemerhati Lingkungan dan Koordinator Paguyuban 7G SMPN 1 Kalikotes, turut mendukung dan aktif partisipatif dalam memfasilitasi anaknya, Najwa Puspita Arfa dalam kampanye anti asap ini. Putrinya bersama tim rekan sekelasnya yang didampingi wali kelas, Fany Aspariyanti, SPd, senang gembira jalan kaki mengelilingi perkampungan sekitar sekolah mengkampanyekan anti asap.

Didampingi wali kelasnya, Ibu Fany, siswa kelas 7G siap berangkat melakukan aksi kampanye anti asap.

Kegiatan ini, jelas Farida, merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat para sivitas akademika SMPN 1 Kalikotes yang turut andil merubah pola pikir masyarakat terhadap kebersihan udara atas polusi yang dimunculkan oleh asap kendaraan bermotor, rokok dan hasil pembakaran sampah. Siswa kelas 7, kelas 8 dan kelas 9 dilepas Kepala Sekolah keluar halaman dengan meneriakan yel-yel anti asap.

Dalam kampanye anti asap ini, setiap kelas tampil penuh keseriusan, memperhatikan lingkungan yang bebas asap. Hal ini bisa menjadikan masyarakat paham terkait akibat menghirup udara yang sudah terkontaminasi dengan zat-zat berbahaya, sehingga dengan adanya kampanye anti asap ini bisa mengedukasi masyarakat dengan pembersihan paru-paru sepanjang hayatnya.

Lebih jauh dikatakan, di usia produktif dengan paru yang sehat, udara bersih tanpa asap, menjadikan anak didik Essakal Beraksi ini menadi harapan bangsa, dapat tumbuh kembang yang semakin sehat. Kampanye ini diakhiri dengan model penjurian yang dilakukan oleh bidang kurikulum dan kesiswaan SMPN 1 Kalikotes.

“Tema yang disung dalam kampanye anti asap kali ini adalah Lestari Bumiku. Harapan utamanya, sekolah berbasis Adiwiyata ini menginspirasi berbagai jenjang lembaga pendidikan yang ada di Klaten, dengan mengkampanyekan peduli lingkungan anti asap,” pesannya. (Hakim)