Aksi Nyata Visi Misi dan Budaya Positif CGP Angkatan 11 Kabupaten Karanganyar di SDN 03 Dawung
Artikel Pendidikan
Oleh: Wahyuningsih, S.Pd.
Guru Kelas di SDN 03 Dawung Kecamatan Matesih
Latar Belakang yang mendasari tindakan yakni: a. Selama ini para murid bertindak untuk mengikuti aturan sekolah karena untuk menghindari hukuman dan sanksi bukan atas kesadarannya sendiri sehingga terbiasa dengan Budaya Positif, b. Pentingnya mengenal dan mehami visi sekolah dan visi perubahan dari Guru penggerak di satuan pendidikan, c. Pentingnya menangani kasus dan permasalahan anak dengan peran sebagai manager dalam segegitiga restitusi , terkait pelanggaran tata tertib dan kasus Bullying, d. Pentingnya Diseminasi Visi dan Misi serta Budaya Positif di sekolah melalui kolaborasi dengan seluruh warga sekolah, orang tua, komite.
Tujuan akhir yang hendak diwujudkan dari aksi nyata Visi, Misi dan Budaya Positif ini berkaitan antara modul 1.1. sampai modul 1.4 yang secara keseluruhan saling berkoneksi, berkelanjutan dan berkesinambungan, antara lain : 1) Terwujudnya murid yang memiliki karakter “Profil Pelajar Pancasila”, 2) Mendorong motivasi Intrinsik, 3) Memahami visi dan misi, 4) Menerapkan nilai-nilai kebajikan, 5 ) Membentuk Keyakinan Kelas, 6) Memahami kebutuhan dasar manusia dan penerapan posisi kontrol, dan 7) Dapat mengimplementasikan segitiga restitusi secara tepat.
Tolok Ukur yang hendak diwujudkan melalui diseminasi dan sosialisasi Visi, Misi dan Budaya Positif yang dilakukan oleh Calon Guru Penggerak, yakni : 1) Pembiasaan Budaya Positif terkait murid yang memiliki karakter “Profil Pelajar Pancasila”, 2) Munculnya motivasi Intrinsik peserta didik sejak dini, 3) Mengimplementasikan visi dan misi dalam budaya positif, 4) Membudayanya nilai-nilai kebajikan , 5) Terbentuknya Keyakinan Kelas, 6) Memahami kebutuhan dasar manusia dan penerapan posisi kontrol, 7) Guru dapat mengimplementasikan segitiga restitusi secara tepat pada setiap kasus yang dialami siswa secara tepat, realistis dan konrol manajer.
Linimasa yang akan dilakukan pendidik sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Karanganyar, diantaranya : a. Berkolaborasi dengan kepala sekolah tentang pentingnya penerapan budaya positif di sekolah, b. Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk kegiatan diseminasi visi, misi , dan budaya positif , c. Mengajak rekan guru sejawat untuk mengikuti kegiatan sosialisasi Visi, Misi, dan Budaya Positif, d. Memotivasi Rekan Guru lainnya untuk membuat keyakinan kelas dan menggunakan segitiga Restitusi. E. Melakukan Refleksi Kegiatan.
Pendidik juga membutuhuan Dukungan Kepala Sekolah dan Dukungan Rekan Guru agar kegiatan dapat berjalan lancar dan sesuai harapan, serta Ruang Kelas, Alat dan Bahan ( Laptop, Proyektor, Kertas, Bolpen, Kuota, Kamera dan Ponsel ). Pendidik memahami pentingnya Implementasi Visi Misi yang Berdasarkan Penerapan BAGJA , akan muncul pembiasaan-pembiasaan positif yang kita kenal sebagai “BUDAYA POSITIF”. Budaya Positif juga dapat mendorong murid untuk mampu berpikir , bertindak dan mencipta sebagai proses memerdekan dirinya, sehingga murid lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Sejauh mana pemahaman Anda terkait konsep inti pada Modul 1.4. Budaya Positif, antara lain : Disiplin Positif, Nilai Kebajikan dan Keyakinan Kelas, Segitiga Restitusi, Posisi Kontrol, Motivasi dan 5 Dasar Kebutuhan Manusia. Pendidik hendaknya mampu menerapkan disiplin positif dengan implementasi sebagai Manajer melalui Segitiga Restitusi yakni : 1 ) Menstabilkan Identitas (Berdasarkan prinsip membuat kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran dan Menggeser identitas gagal ke identitas sukses ), 2 Melakukan Validasi Tindakan (Guru dan Murid akan memberi pertanyaan-pertanyaan bermakna untuk memunculkan motivasi secara intrinsik dalam melakukan tindakan yang tepat untuk mencari solusi permasalahan dari suatu kasus, Mampu mengaitkannya dengan tindakan yang salah menjadi hal positif dan tepat ), dan 3 Menanyakan Keyakinan Kelas ( Guru dan Murid akan memberi pertanyaan-pertanyaan bermakna untuk memunculkan motivasi secara intrinsik, Mampu mengaitkannya dengan tindakan yang salah )
Tanggapan Siswa, antara lain : Siswa merasa senang dan merasa dihargai untuk menanamkan nilai kebajikan dan disiplin potisif, Siswa lebih merasa nyaman dan senang, karena guru tidak memberikan hukuman tetapi konsekuensi untuk memperbaiki kesalahan dengan keyakinan kelas yang sesuai dan tepat. Harapan ke Depan yang hendak diwujudkan yaitu: implementasi nilai kebajikan, disiplin positif , dan budaya positif akan tumbuh sendirinya dari diri anak sehingga menjadi suatu pembiasaan, guru meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan budaya positif secara intrinsik dan non-intrinsik.
Kesimpulan yang dapat diuraikan dari aksi nyata yang dilakukan oleh saya selaku Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Karanganyar terkait Visi, Misi, dan Budaya Positif, yakni : Pendidik dilatih untuk menjadi manager yang baik di sekolah sejak dini agar melihat suatu permasalahan dengan mencari solusinya secara tepat sesuai segitiga restitusi. Pendidik tentunya dalam kegiatan Pembiasaan Budaya Positif dengan dibantu oleh Kepala Sekolah, Pendidik dan tenaga Kependidikan, Masyarakat dan Komite.
Editor: Cosmas