Model Pembelajaran Problem Based Learning Tingkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Informatika Siswa
Oleh: Misbahul Munir, S.Kom.
Mengajar Kelas X Mata Pelajaran Informatika, SMAN 1 Larangan, Brebes, Jawa Tengah
Proses belajar adalah tindakan guru yang terstruktur dalam merancang pembelajaran untuk mendorong siswa menjadi aktif dalam prosesnya, dengan fokus pada menyediakan sumber-sumber pembelajaran. Meningkatkan mutu pembelajaran merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ini dilakukan melalui penyediaan fasilitas pembelajaran, materi pembelajaran, dan perbaikan kurikulum. Terdapat dua hal penting yang perlu dioptimalkan dalam proses belajar mengajar yaitu motivasi dan hasil belajar siswa. Kedua hal tersebut saling terkait dan berdampak satu dengan yang lainnya (Rusman, 2017).
Motivasi belajar merujuk pada dorongan internal atau eksternal yang mendorong seseorang untuk terlibat dalam kegiatan belajar. Motivasi bisa berasal dari berbagai faktor, seperti keinginan untuk mencapai tujuan tertentu, minat terhadap subjek pelajaran, rasa ingin tahu, dorongan dari orang tua atau guru, atau dorongan untuk mendapatkan pengakuan atau penghargaan. Motivasi belajar yang tinggi cenderung meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar, memengaruhi tingkat usaha yang mereka lakukan, dan akhirnya mempengaruhi hasil belajar mereka (Shilphy A. Octavia, 2020). Hasil belajar mencakup segala bentuk pencapaian yang diperoleh siswa sebagai hasil dari proses belajar. Ini dapat meliputi pemahaman konsep, penguasaan keterampilan, pengembangan sikap positif, dan prestasi akademik seperti nilai ujian atau kinerja dalam proyek. Hasil belajar merupakan ukuran konkrit dari seberapa efektif proses pembelajaran tersebut dalam mencapai tujuan pendidikan (Purwanto, 2009).
Hubungan antara motivasi dan hasil belajar sangat kompleks dan saling memengaruhi. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung menunjukkan hasil belajar yang lebih baik karena mereka lebih terlibat dalam proses pembelajaran, memiliki tingkat ketekunan yang lebih tinggi, dan lebih mampu mengatasi hambatan atau tantangan yang muncul. Sebaliknya, siswa yang kurang termotivasi atau mengalami hambatan motivasi cenderung menunjukkan hasil belajar yang lebih rendah (Arsyi Mirdanda, 2018). Oleh karena itu, dalam konteks pendidikan, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, seperti menyediakan lingkungan belajar yang mendukung, memperhatikan minat dan kebutuhan individu siswa, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan merancang pengalaman pembelajaran yang menarik dan relevan. Dengan meningkatkan motivasi belajar siswa, diharapkan hasil belajar mereka juga akan meningkat.
SMAN 1 Larangan, Brebes, Jawa Tengah merupakan salah satu sekolah menengah yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk dalam pembelajaran Informatika. Penggunaan model pembelajaran yang efektif menjadi hal yang krusial dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dianggap mampu merangsang motivasi belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar adalah Problem Based Learning (PBL). Model PBL dapat menjadi alternatif pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah nyata sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar. Dalam konteks ini, siswa diberikan tantangan untuk menyelesaikan masalah tertentu yang relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari atau lingkungan sekitar mereka. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga memfasilitasi pengembangan keterampilan pemecahan masalah, kerja sama tim, dan motivasi intrinsik siswa (Aris Shoimin, 2014).
Model pembelajaran PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan menghadirkan situasi masalah dunia nyata sebagai kerangka bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, pendekatan ini juga menitikberatkan pada pemahaman dan penguasaan konsep serta pengetahuan yang esensial dari materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Langkah-langkah pembelajaran dengan model PBL dapat dilakukan dengan urutan kegiatan sebagai berikut: Langkah pertama dalam model ini adalah mengarahkan siswa pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memperkenalkan masalah yang harus dipecahkan siswa. Tujuannya adalah untuk memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih. Guru dapat membantu siswa dalam menentukan dan mengorganisir tugas pembelajaran yang terkait dengan masalah yang diberikan. Guru berperan dalam mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang relevan, melakukan eksperimen, dan mendapatkan pemahaman lebih lanjut dalam menyelesaikan masalah. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya seperti laporan, video, atau model, serta memfasilitasi kolaborasi antar anggota kelompok. Guru membantu siswa dalam melakukan refleksi dan evaluasi terhadap proses penyelidikan mereka untuk setiap langkah yang mereka ambil dalam menyelesaikan masalah (M. Muis, 2019).
Berdasarkan hasil studi di SMAN 1 Larangan, Brebes, Jawa Tengah tentang penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ditemukan bahwa model ini memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar Informatika siswa kelas X. Model PBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pemecahan masalah dunia nyata, sehingga meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar mereka. Dengan memberikan konteks yang relevan dan menantang, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan pemecahan masalah, serta kemampuan berpikir kritis mereka.
Selain itu, PBL juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan nyata. Hasil studi juga menunjukkan adanya peningkatan dalam hasil belajar siswa, baik dalam hal pemahaman konsep, penguasaan keterampilan, maupun pencapaian akademik seperti nilai ujian. Oleh karena itu, Model Pembelajaran Problem Based Learning dapat dijadikan sebagai alternatif yang efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran Informatika. Implikasi studi ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa di masa depan.***
Editor: Cosmas