Kreatif, KKN UBY Sosialisasi Teknologi Pembuatan Pupuk Kompos dari Kulit Durian

Spread the love

Mahasiswa KKN Kelompok 7 sosialisasi pembuatan kompos dari kulit durian

Boyolali, Poskita.co

Kelompok 7 KKN Universitas Boyolali di Desa Dragan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali mengadakan sosialisasi teknologi pembuatan pupuk kompos dari kulit durian pada hari  Kamis 9 Februari 2023 bertempat di posko kelompok 7 RW 01 Desa Dragan.

Menurut Indrayana Putro Pambuko, kepada Poskita.co Sabtu (25/02/2023) kegiatan sosialisasi ini diikuti kurang lebih 30 perserta yang terdiri dari berbagai golongan masyarakat RW 01 Desa Dragan. Sosialisasi teknologi pembuatan pupuk kompos dari kulit durian menjadi salah satu program kerja dan bentuk dari implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat dalam KKN UBY 2023.

Mahasiswa KKN Kelompok 7 Foto Bersama usai Sosialisasi Pemanfaatan Kulit Durian untuk Pupuk Kompos di Desa Dragen

Kulit durian juga merupakan salah satu pupuk organik yang baik untuk tumbahan karena memiliki kandungan selulosa lebih dari 50 %. Selain itu, ada juga lignin dan pati dalam kulit durian namun kadarnya hanya 5%. Untuk memaksimalkan hasil pupuk dari kulit durian, maka pupuk harus diolah mengunakan bioaktivator dan juga bahan campuran yang lainnya. Dalam prosesnya  memperlukan waktu yang cukup lama dikarenakan kandungan senyawa karbon dalam kulit durian cukup tinggi.

Setelah menyampaikan sosialisasi teknologi pembuatan pupuk kompos dari kulit durian, para peserta sangat antusias dan tertarik dengan teknologi tersebut. Mereka sangat senang mendapatkan informasi tentang cara memanfaatkan limbah durian menjadi pupuk organik yang berkualitas. Dalam sosialisasi ini, para anggota kelompok 7 juga memberikan contoh hasil akhir dari pupuk kompos durian yang sudah diolah dan diproses dengan baik.

Para peserta juga sangat senang dengan kegiatan sosialisasi ini karena mereka bisa mendapatkan informasi tentang bagaimana memanfaatkan limbah durian yang selama ini dianggap sebagai sampah menjadi produk yang bermanfaat bagi pertanian. Selain itu, pupuk kompos durian juga lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis dibandingkan dengan pupuk kimia.

Menurut kelompok 7, sosialisasi teknologi pembuatan pupuk kompos dari kulit durian adalah bagian dari program pengabdian kepada masyarakat. Harapannya adalah agar masyarakat Desa Dragan dapat memanfaatkan teknologi tersebut dan mengaplikasikannya di lapangan. Selain itu, kelompok 7 juga berharap bahwa dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih memahami bagaimana memanfaatkan limbah secara bijak.

Dengan demikian, kelompok 7 KKN Universitas Boyolali berharap bahwa sosialisasi teknologi pembuatan pupuk kompos dari kulit durian ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat Desa Dragan, dan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah lingkungan serta memberikan sumbangsih bagi pembangunan pertanian di desa tersebut.

Editor: Cosmas