Proyek Jalan Pungkruk- Masaran Makan Waktu Lama Rawan Kecelakaan

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Proyek pelebaran jalan Masaran – Pungkruk-, Sragen yang memakan waktu begitu lama, dinilai membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, selain minim rambu- rambu juga sangat gelap saat malam hari. Dinas Perhubungan ( Dishub) Sragen hanya bisa pasrah dengan kondisi itu, lantaran proyek dengan anggaran Rp 63 miliar itu merupakan pekerjaan nasional.

Kepala Dishub Sragen Catur Sarjanto menjelaskan, proyek jalan itu merupakan anggaran pusat. Begitu juga dengan rambu maupun penerangan jalan anggaran satu paket dalam pelebaran jalan tersebut.

“Proyek jalan nasional itu merupakan pengerjaanya secara multiyears hingga Juli 2022. Meski akhir tahun proyek tetap berjalan,” tutur Catur.

Pihaknya, kata Catur, juga sudah koordinasi dengan pihak penanggung jawab proyek untuk memaksimalkan rambu maupun himbauan sementara untuk antisipasi rawan kecelakaan.

“Karena pelebaran jalan itu proyek nasional, untuk penerangan juga satu paket. Sehingga saat ini malam hari memang gelap, maka pengguna lalu lintas harus hati-hati,” ucap Catur.

Beruntungnya juga, lanjut Catur, momentum libur natal dan tahun baru situasi aru lalu lintas tetap normal. “Padahal, diprediksi ada kenaikan sampai 12,4 persen lonjakan kendaraan. namun ternyata sama seperti hari hari biasa,” terang Catur.

Catur menambahkan jalur yang dijadikan 4 lajur tersebut memang berdampak bagi masyarakat. Namun karena status dan pekerjaan dibawah kementerian, pihaknya hanya menjembatani komunikasi.

Sementara pengguna jalan di Sragen, Wahono mengungkapkan, pekerjaan pelebaran jalan yang lama, sangat rawan kecelakaan. Lantaran ada beberapa persoalan yang membuat resiko kecelakaan sangat besar. Diantaranya ketinggian jalan yang berbeda dibeberapa titik. Kemudian di Nguwer dan Pasar Masaran yang pengecoran begitu lama. Beberapa titik tidak ada penerangan jalan, sangat gelap malam hari.

“Seharusnya pekerjaan segera dikebut untuk meredam rawan kecelakaan, titik yang sudah selesai segera pasang rambu dan penerangan jalan,” ucap Wahono. (Cartens)