Langit Mendung Tak Surutkan Niat Emak-emak Penyuluh Kehutanan Belajar Batik Ecoprint
KLATEN, POSKITA.co – Perkembangan seni batik memang terus beragam, seperti ada batik tulis, batik cap, batik ciprat, batik ecoprint dan lainnya. Khusus batik ecoprint, tampak Emak-emak atau Ibu-ibu penyuluh Kehutanan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah belajar batik ecoprint.
Kegiatan pelatihan batik ecoprint diikuti 15 orang di kediaman Ibu Mira di Desa Dukuh, Kecamatan Bayat, Klaten, Selasa (16/11/2021). Dengan penuh semangat, meskipun cuaca langit agak mendung, kegiatan pelatihan batik ecoprint tetap berjalan lancar.
“Kita ingin mencoba mengenal ilmu batik ecoprint dengan memanfaatkan daun-daunan yang ada di sekitar rumah. Bahannya juga ramah lingkungan dan mudah didapat. Musim hujan nggak jadi penghalang acara pelatihan batik ecoprint ini,” jelas Ibu Tuhu.
Dalam pelatihan ini disampaikan Erna Kuswandari SE, dari Keden, Pedan, Klaten yang biasa disapa Mrs. Ecoprint atau Mbak Kamala. Kebetulan di rumahnya juga mempunyai galeri yang diberi nama Kamala Art, tepatnya di depan Balai Desa Keden.
Agar penampilan produk batik ecoprint tetap cantik dan diminati masyarakat, Kamala mengemas dalam berbagai produk. Antara lain baju kebaya, kemeja, syal, tas, sepatu, gantungan kunci mobil, dan lainnya.
Usaha kreatif dan pengembangan usaha batik ecoprint diketahui setelah intens melihat sebuah video terkait batik ecoprint di sebuah channel youtube. Jadi selama ini, Kamala tidak sekolah khusus dalam batik ecoprint, akan tetapi belajar otodidak atau belajar sendiri setelah melihat video di youtube.
“Selama dua tahunan ini, saya mencoba belajar dan mengembangkan ide kreatif. Sering saya menangis ketika gagal dalam mengemas batik ecoprint, misalnya memakai daun tertentu dan bahan pendukung, ternyata hasilnya blobor atau kurang bagus. Tapi kegagalan ini justru membuat saya terus bersemangat untuk bisa hasilkan batik ecoprint yang bagus,” kisah Kamala.

Sebelum melakukan praktek membatik ecoprint, Kamala yang juga aktif dalam perbankan ini memberikan arahan atau penjelasan langkah-langkah membatik ecoprint. Pelatihan ini dibagi 4 kelompok dan semua diberikan resep khusus batik ecoprint yang telah disediakan dari galeri Kamala Art.
Saat ditanya wartawan soal alasan memilih ecoprint, secara sederhana Kamala mengaku ingin memberikan pengalamannya dalam memanfaatkan dedaunan di sekitar rumah. Ecoprint ini juga tidak berdampak besar limbahnya dan mudah dikelola dengan sederhana.
“Daripada Ibu-ibu ngerumpi atau menganggur, kita ajak kaum perempuan untuk mau bangkit seperti saat pandemi Covid-19 ini. Baik kader Tim Penggerak PKK, kader perempuan desa, atau ibu-ibu penyuluh Kehutanan ini yang mau belajar batik ecprint. Hasilnya juga lumayan dijual dan bisa menambah pendapatan keluarga,” jelasnya.
Karena ketelatenan dan motivasi tinggi dengan berbagai produk yang dihasilkan, Erna Kuswandari hadir dalam berbagai pameran, seperti pameran produk di Jarum Bayat, Gebyar Karya Pertiwi 2021 Kementerian Pertahanan RI Jakarta, pameran di Hotel ternama di Solo, dan lokasi lainnya. Bahkan belum lama juga ada fashion show produk batik ecoprint karyanya yang dibawakan sejumlah model syantieq disaksikan ratusan orang di salah satu hotel di Solo.
“Dengan berbagai pameran yang saya ikuti, menjadikan diri saya semakin dewasa, tambah wawasan dan yang jelas saya semakin bersemangat dalam menekuni batik ecoprint ini. Ternyata dengan usaha batik ecoprint ini juga menambah paseduluran dan bisa membantu orang lain untuk berdayakan diri,” kesan Erna. (Kim)
Caption Foto HL:
Emak-emak tunjukkan hasil pelatihan batik Ecoprint dibimbing Mrs. Kamala di Dukuh, Bayat, Selasa (16/11).