Pameran Seni Rupa Lentik/Lenting FSRD ISI Surakarta Usung Tema Relevansi Tradisi Dalam Industri Seni
Solo, Poskita.co
Dengan tiga narasumber yang dihadirkan dalam webinar ini yaitu yang pertama; Dr. Restu Gunawan, M.Hum selaku Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktur Jendral Kebudayaan, Kementriain Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan Teknologi (Kemendikbudristek)., yang kedua; I Wayan Seriyoga Patra, S.Sn. M.Sn., sebagai dosen Jurusan Seni Rupa UNG (Universitas Gorontalo) dan juga sebagai kurator seni rupa, juga penulis salah satu bukunya berjudul “DEBLOG”, kemudian nara sumber ketiga yaitu Asmoro Nurhadi Panindas, S.Sn. M.Sn., selaku dosen Instiut Seni Indonesia Surakarta, seorang praktisi desain sekaligus sebagai Kaprodi DKV FSRD ISI Surakarta.
Sebagai rangkaian dari Pameran Nasional Seni Rupa “Lentik/Lenting” yang diselenggarakan di Taman Budaya Jawa Tengah, maka civitas akademik FSRD ISI Surakarta menyelenggarakan kegiatan Webinar Nasional pada 18 Oktober 2021 dengan tajuk Relevansi Tradisi Menjawab Industri Seni : Posisi dan Strategi Institusi Pendidikan Seni.
Pemahaman seni tradisi sebagai sesuatu yang pakem, terpancang pada struktur dan pola yang baku tanpa mempunyai kemungkinan untuk diolah dalam koridor penciptaan artistik semestinya digeser dalam paradigma berfikir ‘tradisi sebagai pengetahuan’.
Menurut Nunuk Nur Shokiyah, S.Ag., M.Si. selaku ketua panitia webinar ini, menjelaskan peserta selain dapat mengikuti kegiatan webinar melalui zoom juga bisa berpartisipasi melalui link youtube https://youtu.be/u_hq-kZFd1s., selain itu dengan kegiatan webinar ini bertujuan untuk mendukung kegiatan utama berupa pameran dan agar aspek kekaryaan dan pengkajian dapat saling terkait didalamnya.
Dengan moderator Eko Sri Haryanto, S,Sn., M.Sn yang juga dosen Prodi Desain Interior FSRD ISI Surakarta terlihat antusiasme para peserta webinar bisa terlihat dari minat peserta ikut berpartisipasi didalam kegiatan tersebut kuota terbatas hanya 500 peserta yang berasal dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Tangerang Papua, Sulawesi, Aceh, NTB, dan Denpasar.
Cosmas