Guru Harus Melek Teknologi di Masa Pandemi
ARTIKEL POPULER
Hastutik, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia
SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar
Sejak ditetapkannya status KLB oleh pemerintah pada pertengahan Maret 2020, maka semua jenjang pendidikan menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring (online).
Pembelajaran gaya baru tersebut, tentu menimbulkan berbagai reaksi, terutama para guru. Pada kondisi tersebut, membuat para guru harus serta merta mengubah rutinitas sebelumnya. Jika sebelumnya guru bisa bertatap muka dengan siswa dan dapat menyampaikan secara langsung, maka saat ini guru harus bertransformasi dengan cara lain agar dapat tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Tentunya, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Akan tetapi, hal ini tidak lantas menjadi alasan bagi para guru untuk berhenti menjalankan tugasnya. Justru hal ini menjadi motivasi bagi para guru untuk melek teknologi. Sebab, data dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemendikbud menyatakan hanya 40% guru yang siap melaksanakan pembelajaran dengan teknologi.
Mau tidak mau, guru harus mengupayakan agar dapat menggunakan aplikasi tertentu untuk melaksanakan tugas mengajarnya. Sebagai seorang guru yang profesional tentu tidak akan keberatan untuk terus meningkatkan kompetensinya. Salah satunya dalam meningkatkan kemampuan untuk menggunakan teknologi sebagai sarana pembelajaran. Meskipun awalnya pasti terasa sulit untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran jarak jauh dengan daring yang harus menggunakan teknologi.
Pembelajaran jarak jauh dapat memanfaatkan berbagai aplikasi daring yang sederhana, gratis, dan mudah diakses.
Sebut saja, aplikasi yang paling populer untuk pembelajaran selama masa pandemi antara lain google classroom, google meet, zoom, dan aplikasi daring lainnya. Bahkan, beberapa sekolah telah menggunakan aplikasi yang dibuat oleh tim IT dari sekolah tersebut. Selain itu, guru dapat pula memanfaatkan situs youtube untuk membagikan video pembelajaran yang telah dibuat dengan cara mengunggahnya sehingga siswa dapat mempelajarinya setiap waktu.
Sederhananya, pada masa pandemi guru harus menguasai teknologi meskipun tidak semua aplikasi harus dikuasai. Setidaknya bisa menggunakan satu atau dua aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan pembelajaran. Awalnya mungkin para guru merasa terpaksa karena harus belajar dan mengubah kebisaan dalam mengajar. Akan tetapi, lama-kelamaan para guru akan menjadi terbiasa sehingga tidak lagi merasa kesulitan untuk menggunakan aplikasi pembelajaran. Selain itu, saat ini para guru merangkap sebagai konten kreator dalam menyajikan materi pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menarik meskipun dilaksanakan secara daring. Hal ini tentu mengasah jiwa kreativitas setiap guru.
Disadari atau tidak, ternyata pandemi memberikan hikmah bagi para guru, salah satunya melalui penggalakan melek teknologi. Hal ini tentu menjadi bagian dari dampak positif pandemi yang ternyata keharusan mengusai teknologi menjadi sebuah pengalaman baru bagi para guru. Sebab, para guru merasa bahwa teknologi begitu penting ini. Terlebih lagi, zaman sudah semakin maju dan serba-serbi teknologi telah merambah di berbagai aspek, termasuk pendidikan. Semoga keharusan melek teknologi ini dapat menjadi kebiasaan baru bagi para guru sehingga dapat tetap dimanfaatkan sampai nanti meski pandemi telah berakhir.
Editor: cosmas