Belajar  Menyenangkan Melalui Metode Proyek

Spread the love

Oleh: Fitrianingsih SE

Guru Ekonomi SMA Negeri 1 Banyumas, Kabupaten Banyumas

 

Peran pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan belajar yaitu tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi dan suasana evaluasi. Faktor-faktor tersebut harus terpenuhi agar pencapaian tujuan pembelajaran menjadi optimal.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Guru merupakan penyelenggara dalam kegiatan pembelajaran, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk membelajarkan siswa. Artinya, bagaimana mengoptimalkan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajarnya agar mereka menguasai materi. Selain itu, seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran (Usman, 2001:94). Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi , maka strategi  itu tidak mungkin bisa diaplikasikan .

Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik dan taktik pembelajaran. Guru yang menganggap mengajar hanya sebatas menyampaikan materi pembelajaran akan  berbeda dengan guru yang menganggap mengajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa. Masing-masing perbedaan tersebut dapat memengaruhi baik dalam penyusunan strategi  pembelajaran. Sehingga guru harus mempunyai kemampuan dalam memilih strategi belajar yang dipandang dapat membelajarkan siswa melalui proses pengajaran, dan membantu siswa menguasai strategi belajar. Sebab strategi belajar merupakan alat untuk membantu siswa belajar dengan kemampuan sendiri.

Dengan memiliki strategi mengajar yang tepat dapat membuat siswa belajar secara aktif, efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan yang ditetapkan. Dalam mencapai tujuan yang diinginkan, guru harus memilih strategi yang tepat untuk menyampaiakn pokok bahasan yang sedang dibahas.

Strategi pembelajaran ekonomi khususnya materi masalah pokok ekonomi modern selama ini adalah menggunakan metode konvensional dimana belajar terpusat kepada guru. Guru lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, sementara siswa bersifat pasif yaitu hanya mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru. Mereka lebih banyak menunggu materi dari guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan serta sikap yang mereka butuhkan. Selain itu, guru hanya mengharapkan siswa untuk menghafal dan mengingat apa yang telah dipelajari,  dengan kata lain guru berperan sebagai sumber informasi  dan penyampai informasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran ekonomi khususnya masalah pokok ekonomi modern  kelas X IPS di SMA Negeri 1 Banyumas, yang selama ini hanya menekankan aspek kognitif semata dan kurang melibatkan siswa. Akibatnya, siswa kurang mandiri dalam belajar, bahkan cenderung pasif. Pembelajaran seharusnya diarahkan pada kegiatan–kegiatan yang mendorong siswa belajar secara aktif, baik fisik, mental maupun sosialnya, sesuai yang diharapkan oleh dunia pendidikan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran ekonomi khususnya masalah pokok ekonomi modern yaitu menggunakan metode proyek (Project Based Learning), seperti halnya yang penulis terapkan di  kelas X IPS,  SMA Negeri 1 Banyumas. Pemilihan metode proyek sangat sesuai, karena akan menghasilkan produk dan dapat memberikan hasil belajar dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Siswa juga dapat diharapkan menjadi aktif  belajar  dengan menyajikan dunia nyata bukan abstrak dan mengubah pemikiran faktual semata menjadi pemikiran lebih kritis dan analitis.

Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas–tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi , serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk, 1999) tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaiakn tugas yang dihadapinya.

Pembelajaran metode proyek memiliki beberapa tahapan. Pertama, penentuan proyek. Pada tahapan ini guru bersama peserta didik menentukan tema/topik proyek. Kedua, perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek beserta pengelolaannya. Ketiga, penyusunan jadwal pelaksanaan proyek. Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Keempat, penyelesaian proyek dengan memfasilitasi dan monitoring guru. Guru memfasilitasi dan monitoring peserta didik dalam melaksanakan rancangan proyek yang telah dibuat. Kelima, penyusunan laporan dan publikasi hasil proyek. Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karya. Keenam, evaluasi proses dan hasil proyek. Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek.

Adapun kelebihan pembelajaran berbasis proyek yaitu meningkatkan motivasi belajar, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, pemecah masalah, mengelola sumber-sumber lain untuk penyelesaian proyek, mengambil informasi dan menunjukan pengetahuan yang dimilikinya, serta membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik  bisa menikmati proses pembelajaran dengan baik.

Kekurangan pembelajaran metode proyek yaitu dari kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini, dan bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang sedang dibahas.

Walaupun metode proyek membutuhkan waktu persiapan agak lama, tapi setidaknya metode proyek ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan merupakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Peserta didik dapat berlatih kejujuran, kemandirian, lebih mudah menguasai materi yang diberikan, peserta didik menjadi kreatif dan berpikir kritis peserta didik akan terus termotivasi untuk selalu menemukan hal-hal baru yang dapat dijadikan sumber pengetahuannya.

Editor: Cosmas