Bos Cat INDACO Kerap Gandeng Para Seniman Gelar Berbagai Event Seni Lukis

Spread the love

Presiden Direktur INDACO, Iwan Adranacus (berdiri, berbaju batik) foto bersama puluhan seniman grafiti Indonesia dan mancanegara di event MOS 2025, usai pembukaan di Belazo Art Space, Jumat (30/5/2025).

KARANGANYAR, poskita.co – Berbagai perusahaan cat berkolaborasi dengan seniman lukis untuk memperkenalkan produknya, hal itu wajar dilakukan.

Akan tetapi, pabrik cat yang memberi ruang seluas-luasnya bagi seniman lukis, baik melukis kanvas maupun melukis dinding, mungkin hanya Pabrik Cat PT Indaco Warna Dunia yang melakukan.

Lantaran Presiden Direkturnya (Presdirnya) INDACO senang seni, tak ayal beberapa tahun terakhir, pabrik cat yang berada di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar tersebut cukup intens menggandeng seniman lukis dan grafiti, dalam berbagai event.

Mereka diajak berkreasi, menuangkan ekspresi karya, dengan tema tertentu ataupun bebas.

Para pelukis sedang menuangkan perspektif ide kreatif mereka di atas kanvas di pedestrian depan Rutan Kelas I Kota Solo, beberapa waktu lalu.

Seperti yang berlangsung beberapa hari lalu di area pedestrian depan bangunan Rutan Kelas I Surakarta, puluhan seniman lukis diajakan melukis bareng. Acara itu juga dalam rangka peluncuran produk cat lukis Belazo DAP (Durable Acrylic Painting).

INDACO juga mendukung helatan Solo Artoz, event kolaborasi beragam cabang seni, yang sudah digelar hingga seri ketiga.

Dinding-dinding di sejumlah sudut kota Solo juga dihias mural dan grafiti, yang pelukisannya didukung sepenuhnya oleh INDACO.

Yang paling epik dan mengundang daya tarik, tentu saja ketika INDACO mendatangkan seniman grafiti dari berbagai belahan dunia dalam event Meeting of Styles (MOS) Indonesia.

Digelar pertama kali pada 2022 di area pabrik cat INDACO di Desa Pulosari, para seniman grafiti itu menjadikan tembok dan dinding pabrik sebagai kanvas besar mereka.

Karya mereka yang berwarna-warni dan beragam, membuat dinding pabrik menjadi tidak monoton. Bisa dibilang, dinding pabrik INDACO adalah dinding pabrik terestetik yang pernah ada, karena dihiasi beragam lukisan grafiti karya seniman dunia.

Adapun Event MOS tidak asing bagi para seniman lukis, karena sudah digelar hingga seri keempat pada tahun 2025 ini dan masih akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang.

Para pelukis sedang menuangkan perspektif ide kreatif mereka di atas kanvas di pedestrian depan Rutan Kelas I Kota Solo, beberapa waktu lalu.

Bahkan di salah satu sudut pabriknya, INDACO juga punya Belazo Art Space, yang disetting sebagai ruang galeri karya seni lukis dan grafiti.

Seringnya INDACO menggandeng seniman lukis dan seniman grafiti, bukannya tanpa alasan.

Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia (INDACO) Iwan Adranacus mengemukakan, alasan INDACO sering menggandeng seniman untuk berkarya bersama adalah bentuk refleksi atas keyakinan bahwa orang Indonesia mampu berkarya tinggi, tak kalah dengan bangsa lain.

“Itu bentuk refleksi atas kebanggaan kami sebagai perusahaan asli Indonesia, yang berdiri tanpa memegang lisensi dari produk perusahaan asing. Kami ingin menunjukkan, bahwa orang Indonesia itu mampu berkarya tinggi,” katanya, saat berbincang dengan awak media di pabriknya di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, belum lama ini.

Lewat karya seniman-seniman yang digandeng, INDACO ingin menunjukkan bahwa kemampuan orang Indonesia tidak boleh diremehkan.

“Salah satu keunggulan orang Indonesia itu di bidang seni. Seni itu modal dasar untuk menguasai teknologi. Penguasaan teknologi orang Indonesia itu lumayan kuat. Dan itu semua lahir karena kemampuan seni kita,” terang Bos Cat INDACO tersebut.

Iwan menuturkan, dari pergumulan INDACO dengan seniman lukis maupun seniman grafiti, lahir produk-produk cat khusus lukis dan cat aerosol untuk grafiti, yang kualitasnya mulai diakui dunia. Produk yang dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan penggunanya untuk berkarya.

Digandengnya seniman-seniman itu, menurut Iwan, juga dalam rangka edukasi. Terutama untuk seni grafiti, yang terkadang masih dipandang sebagian masyarakat sebagai bentuk vandalisme.

“Banyak orang masih berpikir, cuma coret-coret dinding, ngapain sampai dibikin event besar. Lewat event MOS Indonesia, kami ingin meluruskan pandangan banyak orang, bahwa mural dan grafiti itu bukan vandalisme. Itu seni yang mengagumkan, yang tidak hanya sekadar coret-coret tanpa makna,” bebernya.

Lewat event MOS Indonesia, INDACO juga ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya yang mengagumkan, juga kemampuan seni dan penguasaan teknologi yang tak bisa dipandang sebelah mata. (**)