Rober Christanto: PGRI Mitra Strategis Pemda
Foto: Humas Karanganyar
KARANGANYAR, POSKITA.co – Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Karanganyar menggelar kegiatan penguatan kapasitas pengurus cabang di Gedung PGRI Karanganyar, Senin (13/10/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidikan melalui penguatan peran guru sebagai agen perubahan dan pelopor pendidikan berkarakter.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Karanganyar H. Rober Christanto, S.E., M.M. menyampaikan apresiasi atas komitmen PGRI dalam membangun karakter dan kompetensi guru demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Karanganyar.
“Guru adalah pilar utama pembangunan SDM. PGRI telah menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam nilai budaya dan karakter kebangsaan. Pemerintah daerah mendukung penuh program-program penguatan kapasitas seperti ini,” ujar Bupati.
Bupati menambahkan, pondasi SDM harus dibangun sejak dini melalui pembekalan nilai-nilai kebudayaan dan nasionalisme di lingkungan sekolah. Salah satu langkah nyata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Karanganyar adalah penerapan penggunaan bahasa Jawa setiap hari Kamis di sekolah-sekolah.
“Kami mengajak seluruh sekolah untuk menerapkan bahasa Jawa secara rutin sebagai bentuk pelestarian identitas dan budaya lokal. Selain itu, kegiatan baris-berbaris serta menyanyikan lagu perjuangan juga menjadi sarana untuk menanamkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati mengingatkan pentingnya peran guru dalam mengawasi penggunaan teknologi di kalangan siswa, khususnya di era kecerdasan buatan (artificial intelligence).
“Pemanfaatan teknologi yang tepat dapat mempercepat proses belajar. Namun, tanpa pengawasan, justru dapat berdampak negatif. Guru harus mampu mengawal agar teknologi benar-benar menjadi sarana pembelajaran yang bermanfaat,” pesannya.
Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Tengah Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa penguatan kapasitas pengurus PGRI merupakan bagian dari upaya memperkuat struktur organisasi hingga tingkat ranting.
“Kami menghadirkan pengurus kabupaten dan kecamatan agar memahami secara utuh visi, misi, dan program kerja PGRI. Dengan begitu, seluruh elemen organisasi dapat bersinergi dan menjalankan program secara efektif,” jelas Dr. Muhdi.
Ia menegaskan bahwa fokus utama PGRI saat ini adalah pengembangan keprofesian guru dan pendampingan penuntasan status kepegawaian non-ASN, terutama dalam proses pengangkatan guru PPPK paruh waktu menjadi penuh waktu, bahkan berpeluang menjadi PNS.
“Kami terus mengawal proses ini agar guru yang memenuhi syarat dapat memperoleh haknya sesuai ketentuan. Hal ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas kerja guru,” tegasnya.
Dr. Muhdi juga menyoroti tantangan usia guru yang mayoritas sudah senior, sehingga diperlukan program peningkatan kapasitas agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kami memiliki berbagai program seperti Smart Learning dan Character Centre yang berfokus pada penguasaan teknologi informasi serta penguatan karakter siswa. Dengan begitu, guru dapat mengikuti kemajuan teknologi dan menghadapi tantangan pendidikan modern,” ujarnya.
Selain itu, Dr. Muhdi mendorong para guru untuk aktif menulis dan berpartisipasi dalam forum-forum literasi seperti Forum Pena Guru sebagai bagian dari pengembangan profesionalisme.
“Terutama bagi guru muda dan guru PPPK baru, pengembangan kompetensi menjadi kunci agar siap menghadapi dinamika kebijakan pendidikan yang terus berkembang,” tambahnya.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang telah melaksanakan kegiatan serupa sebagai bagian dari agenda peningkatan kualitas pengurus PGRI di tingkat daerah.
Cosmas/*