INDACO, Perusahaan Cat Lokal Mewarnai Indonesia

Spread the love

KARANGANYAR, POSKITA.co – PT Indaco Warna Dunia selama hampir 20 tahun terus eksis hingga sekarang untuk mewarnai interior dan eksterior masyarakat Indonesia.

Tepatnya, pada tanggal 5 Desember 2025 mendatang, perusahaan cat yang berada di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar genap berusia 20 tahun.

Sejak 20 tahun berdiri, INDACO memegang komitmen sebagai perusahaan ramah lingkungan, yang juga mengkonsep produknya sebagai produk ramah lingkungan.

Dari semua itu tidak lepas dari peran pendirinya yakni Iwan Adranacus, Presiden Direktur INDACO.

Saat bincang santai beberapa hari lalu, Iwan Adranacus bercerita banyak hal tentang perusahaan yang didirikannya. Perusahaan yang sejak awal didedikasikan untuk Indonesia, sebagai perusahaan karya anak bangsa tanpa lisensi asing.

Ditemui di kawasan pabrik INDACO di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, pria kelahiran 27 Maret 1978 bercerita, bahwa berdirinya INDACO diawali dari sebuah pabrik kecil di kawasan Kadipiro, Solo, yang menempati bangunan bekas pabrik roti.

“Lokasi itu saya kontrak, setelah saya memutuskan pindah dari Jakarta ke Solo,” kata Iwan.

Ya, sebelum mendirikan INDACO, yang merupakan singkatan dari Indonesian Company pada akhir 2005, Iwan sudah mendirikan pabrik cat di Jakarta bersama kawannya.

Pabrik berskala kecil yang didirikan pada tahun 2004 itu memproduksi cat tanpa merek dan fokus penjualan ke industri.

Selama setahun hingga awal 2005, penjualan cat dari pabrik yang didirikan dengan modal patungan itu cukup bagus dan signifikan. Melihat usaha joinan itu berkembang, Iwan ingin membesarkan lini usaha dan produknya bisa masuk ke pasar ritel.

“Saya berpikir, industri cat ini bagus dan prospektif. Perusahaan kami tumbuhkembang dengan cepat, maka harus bisa masuk pasar ritel dengan membangun brand. Tapi kalau mau mengembangkan merek, harus cari lokasi pabrik yang bagus, agar bisa menjangkau pasar ritel yang luas di indonesia,” beber Bos Indaco, yang rumah salah satunya di kawasan Manahan tersebut.

Nah untuk pengembangan tersebut, Iwan memutuskan pindah ke Solo, karena kota ini dinilai strategis untuk menjangkau pemasaran yang lebih luas.

“Saat itu, Solo jadi pertimbangan karena ada road map dari pemerintah soal pembangunan infrastruktur. Solo akan jadi tempat pertemuan jalur tol Transjawa yang akan dibangun pemerintah,” ungkapnya.

Berbekal optimisme bahwa Solo akan berkembang menjadi titik strategis, Iwan pun melangkah. Dia boyongan ke Solo.

“September 2005 saya boyongan ke Solo. Langsung gerak cepat, dua bulanan cari kontrakan. Dapat lokasi di bekas pabrik roti di Kadipiro itu. Di Jalan Kelud Barat kalau gak salah. Langsung pasang mesin, pengadaan bahan baku dan bahan pendukung. Gudang, tempat produksi, kantor, jadi satu. 5 Desember 2005 langsung tayang,” tuturnya.

Di awal berdirinya, sasaran pemasaran produk cat INDACO di area Solo Raya, serta kawasan Jateng dan DIY. Dua brand yang diusung adalah Envitex untuk produk cat tembok, serta Envilux untuk produk cat kayu dan besi.

Produk tersebut direspons positif oleh pasar, hingga penjualannya meningkat signifikan.

“Tahun 2006, penjualan produk INDACO melebihi penjualan dari pabrik cat yang di Jakarta. Karena pabrik di Solo sudah jalan, sementara mitra bisnis saya di Jakarta tidak mau pindah, akhirnya saya memutuskan seratus persen menjalankan di Solo. Yang di Jakarta saya lepas,” urainya.

Dalam perjalanannya, INDACO melebur brand Envitex dan Envilux menjadi satu brand yakni Envi pada 2010.

“Sebab, pada dasarnya, brand itu dari kata dasar yang sama. Envi, dari kata environmentally friendly. Atau ramah lingkungan. Sebab sejak awal, kami mengusung konsep ramah lingkungan untuk produk INDACO,” jelasnya.

Perkembangan usaha pula, yang membuat INDACO kemudian memindahkan pabriknya dari tempat kontrakan di Kadipiro ke tanah di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat pada Mei 2007.

Dari pabrik itu pula, lahir sejumlah produk-produk varian baru, yang kemudian mengantarkan INDACO menjadi salah satu pabrik cat terbesar di Indonesia.

INDACO ada di sepuluh besar pabrik cat di Indonesia dan beranjak menuju lima besar. Di Jateng, INDACO ada di posisi tiga besar.

“Tapi INDACO adalah satu-satunya pabrik cat di Indonesia, yang merupakan karya asli anak bangsa. Perusahaan dalam negeri yang fokus produksi dan pemasaran cat segmen medium premium, tanpa ada lisensi perusahaan asing. Itu yang membanggakan kami, sebagai perusahaan karya anak bangsa,” tandas Iwan. (tanto)