200 Menu Makanan Disajikan di SPPG Baru di Penumping, Laweyan

Spread the love

Walikota Solo, Respati Ardi didampingi Owner Wong Solo Grup, Puspo Wardoyo melihat penyediaan pelayanan MBG bagi para siswa-siswi sekolah di SPPG Jalan Wahidin, Penumping, Laweyan, Senin (4/8). (foto dokumentasi)

SOLO, Poskita.co – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru di Solo berada di Jalan Dr Wahidin Penumping, Laweyan.

SPPG yang dikelola Yayasan Bangun Gisi Nusantara (BGN) ini mulai Senin (4/8), mulai beroperasi untuk melayani Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa-siswa sekolah di wilayah Laweyan.

Ada sekitar 200 menu makanan yang telah disiapkan di SPPG tersebut. Mulai dari menu Indonesia, oriental, asia hingga Eropa. 

“Di sini ada dua dapur yang beroperasi. Kita siapkan 200 an menu yang digilir. Setiap bulan ganti satu paket menu,” jelas Owner Yayasan Bangun Gizi Nusantara, Puspo Wardoyo saat peresmian SPPG miliknya di Jalan Dr Wahidin, Laweyan, Senin (4/8/2025).

SPPG di Laweyan ini terdiri dari dua dapur yang mampu menyediakan sekitar 6.000 an paket MBG setiap hari. Tak hanya satu SPPG, Puspo Wardoyo yang juga Owner Wong Solo Group itu mengatakan pihaknya menargetkan ada delapan dapur MBG di Kota Solo bisa beroperasi.

“Tahun inilah InsyaAllah bisa beroperasi semua,” bebernya.

Dapur MBG tersebut diharapkan bisa beroperasi di setiap kecamatan di Solo. Tetapi, dia mengaku masih terkendala soal penyediaan lahan.

“Ya terus bertahap, yang menjadi masalah di Solo kan tanahnya mahal. Makanya banyak yang tidak berani investasi ini. Ini kan kita berjuang untuk negara,” jelasnya lagi.

Pemilik Destinasi Wisata Kalipepe Land itu juga mengatakan  di SPPG Laweyan tersebut, investasi yang dikeluarkan mencapai Rp 6 miliar. Dia menekankan operasional dapur di SPPG Laweyan dilakukan dengan menggunakan standar SOP. 

“Saya profesional saja, saya memberi contoh kalau mau membuat dapur itu yang sehat yang higienis kerjaannya enak. Ada sistemnya tanpa harus ada tukang masak,” katanya lagi.

Sementara itu Wali Kota Solo Respati Ardi saat peresmian SPPG mengapresiasi apa yang dilakukan pengusaha kuliner tersebut. 

“Tentunya ini menjadi salah satu dapur yang menjadi acuan bagi dapur lain yang akan berdiri,” kata Respati.

Menurut Respati, berdasarkan data jumlah calon penerima program MBG targetnya ada 40 dapur. Tapi sampai saat ini baru ada 6 dapur yang beroperasi. Pihaknya menargetkan hingga akhir tahun, ada 20 dapur lagi beroperasi.

“Ini tidak mudah, perlu kerja sama semuanya. Karena saya berkomitmen, Kota Solo menjadi kota percontohan suksesnya  program Pak Presiden Prabowo. Yakni sekolah rakyat, MBG dan koperasi kelurahan Merah Putih,” katanya lagi.

Pihaknya juga memastikan makanan yang disajikan di program MBG tidak hanya enak dimakan tapi juga menunjang tumbuh kembang anak.

Pada kesempatan itu, di pengoperasian perdana SPPG Laweyan membagikan makanan bergizi ke siswa siswa di SD Takmirul Islam Solo. (**)

cosmas