3 Napi Rutan Solo Ikuti Lomba Grafiti di Pabrik Cat PT Indaco Warna Dunia

Spread the love

KARANGANYAR, POSKITA.co – Sejumlah narapidana atau warga binaan Rutan Kelas I Surakarta ternyata memiliki talenta di bidang seni grafiti atau mural.

Untuk mengembangkan kreatifitas tersebut, tiga warga binaan, Sabtu (31/5) siang, hadir di Pabrik Cat PT Indaco Warna Dunia di Desa Pulosari, Kebakkramat, Karanganyar untuk mengikuti lomba grafiti di event Meeting of Style (MOS) 2025.

Dengan cat warna-warni, tiga warga binaan mulai membuat mural grafiti bertema Solo Kota Budaya, bersama 65 seniman grafiti dari 15 negara yang ikut dalam ajang prestisius tersebut.

Semangat para seniman grafiti untuk memulai berkarya sejak Sabtu (31/5) dideadline selesai sampai Minggu (1/6) sore.

Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia (INDACO) Iwan Adranacus mengemukakan, pihaknya sengaja memang meminta kepada pimpinan Rutan Kelas I Surakarta untuk menghadirkan warga binaan yang berbakat melukis mural dan grafiti, untuk terlibat dalam MOS 2025.

“Karena kami melihat, seni dan berksenian adalah bagian tak terpisahkan dari ilmu pemasyarakatan. Bagaimana menghadirkan karya seni yang menghibur dan menginspirasi masyarakat. Ada relevansi yang kuat antara seni grafiti dengan tugas pemasyarakatan yang dijalankan Rutan,” terangnya di sela memantau pelaksanaan event MOS 2025, Sabtu (31/5).

Keterlibatan warga binaan dalam event tahun ini, untuk yang pertama kali dilakukan selama penyelenggaraan MOS. Adapun kegiatan MOS 2025 merupakan penyelenggaraan keempat di Indonesia, tiga diantaranya di digelar di kawasan pabrik cat INDACO.

Kepala Rutan Kelas I Surakarta Bhanad Shofa Kurniawan mengatakan, tiga warga binaan yang diikutkan dalam MOS 2025 dipilih berdasarkan bakat seni yang mereka miliki.

“Ini menjadi pengalaman pertama bagi kami, luar biasa bisa berpartisipasi di festival grafiti level internasional ini,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan seni yang diusung INDACO tersebut sejalan dengan semangat Rutan Surakarta Berbudaya.

“Kami melihat, lewat seni, pemulihan warga binaan bisa lebih cepat. Memulihkan hidup, kehidupan dan penghidupan mereka, dengan stimulan seni itu akan lebih cepat. Ini juga membuktikan, bahwa orang dalam penjara pun bisa berkontribusi positif bagi masyarakat,” tandasnya.

Dia berharap, ke depan bisa dilibatkan secara lebih masif dalam kegiatan tersebut. Karena banyak warga binaan yang memiliki potensi di bidang seni. Meskipun untuk bisa terlibat, tentu akan di-screening sesuai aturan dan ketentuan yang ada.

“Kami berharap, dari keterlibatan ini, menjadi bagian dari proses pemasyarakatan. Sehingga warga binaan bisa bermanfaat dan menjadi manusia yang seutuhnya, saat nanti mereka kembali ke masyarakat,” paparnya. (**)