Jelang Lebaran, Pesanan Ampyang Bu Lely Klaten Mbludak
KLATEN, POSKITA.co – Sungguh tak disangka, Lely Zubaidah (29 th), Ibu Rumah Tangga yang tinggal di Karang Kulon, Bero, Trucuk, Klaten yang jebolan jurusan kebidanan, bisa sukses di dunia produksi ampyang. Produksi ampyang merk Ampyang Bu Lely Klaten ini sudah dikenal di dunia medsos.
Produksi ampyang ini, jelas Lely, merupakan usaha kedua orangtuanya sejak tahun 1980-an. Ayahnya almarhum Mulyono bersama ibunya Satirah, dikenal piawai dalam membuat ampyang. Dan akhirnya dilanjutkan pengembangan pemasaran oleh putranya yang salah satunya Lely Zubaidah ini.
Kakak Lely sendiri ada tiga orang, pertama Wndarto membuat produksi pangsit, Anik membuat onde-onde dan Ana bikin roti atau kue bolu basah. Sementara suami Laily Zubaedah, Haris Aditya sangat mendukung dirinya untuk menekuni penjualan camilan, termasuk ampyang lewat online.
“Alhamdulillah untuk usaha produksi ampyang dilakukan di rumah Ibu di sebelah barat masuk kampung Karang Kulon. Tukang produksi ampyang ini dilakukan Ibu-ibu usia di atas 50 tahun. Sedang bagian pemasaran sistem online, kita pekerjakan anak-anak muda, baik laki dan perempuan. Kebetulan kalau yang bikin ampyang itu lebih nyaman dan cocok dipegang Ibu-ibu. Anak muda yang masarkan,” jelas Lely saat ditemui redaksi, Jumat (7/3/2025) siang.
Cara produksi ampyang dengan mengolah gula Jawa dan dicampur dengan kacang tanah. Proses masaknya memakai kayu bakar dan tidak menggunakan gas elpiji. Karena kalau dengan kayu bakar produksinya lebih mantap dan tidak boros.
Selain camilan ampyang yang dijual lewat shopee, lazada, tik tok atau WhatsApp, Lely juga menjual usus ayam, paru-paru, emping mlinjo, dan lainnya. Pemesanan tak hanya wilayah Indonesia, akan tetapi sampai Singapura, Malaysia dan negara lainnya. Dan setiap hari, rata-rata pesanan antara 1500-2000 order yang dikirim ke berbagai daerah. Pesanan dikirimkan melalui J&T wilayah Pedan yang selama ini telah berkolaborasi dengan baik dengan Camilan Snack Bu Lely Klaten ini.

Kepala Desa Bero, Trucuk, Suranto, SSi mengatakan, warganya memang dikenal rajin dan ulet dalam berwirausaha. Termasuk keluarga besar almarhum Mulyono bersama Ibu Satirah dalam usaha Rajawali Snack dan Camilan di Karang Kulon ini. Warganya tetap bekerja keras dan dikenal pula kreatif dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kita akan terus dorong warga Bero untuk selalu semangat dalam bekerja dan berwirausaha. Selain dikenal dengan produksi camilan dan snack, Bero ini juga dikenal sebagai basis tembakau, anyaman besek, anyaman keranjang sampah dan lainnya. Bagi yang mau lebaran, bisa membeli di usaha warga Bero dengan aneka camilan dan snack. Soal rasa, jangan diragukan lagi. Insya Allah enak dan harga terjangkau,” pesan Kades Bero Suranto. (Hakim)