Perpustakaan ISI Solo Benchmarking ke ITB dan Telkom University

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Solo) melakukan kegiatan bencmarking dan penadatanganan MoA serta musyawarah rencana kerja sama dengan Perpustakaan Telkom University Bandung. Kegiatan tersebut dilaksanakan tanggal 6 hingga 8 Juni 2024.

Kepala UPT Perpustakaan ISI Solo, M. Ali Nurhasan Islamy, S.Sos., M.A menyampaikan terima kasih dapat berkunjung ke Telkom University.

“Kami bermaksud bersilaturahmi, kerja sama dan membandingkan serta menggali tentang bagaimana pengembangan Perpustakaan Telkom University Bandung,” kata Ali, Rabu, 12 Juni 2024.

Sementara Kepala Perpustakaan Telkom University Bandung, Rika Yuliant, M.IP. menyampaikan pengembangan teknologi informasi menjadi fokus utama, repository, ebook, e journal dan seterusnya.

“Pengembangan koleksi hardcopy beralih ke sofcopy /digital hal ini mempertimbangkan efektivitas tempat dan pengguna saat ini merupakan generasi digital native yang berada di media masa dan layanan yang terhubung dengan internet,” kata Rika.

Walaupun layanan informasi fokus pada pengembangan koleksi digital, pengunjung perpustakaan masih tinggi mencapai 1.500 pemustaka. Untuk itu perlu membuat layanan publik masa kini, space untuk selfie, mini studio, tempat baca lesehan, ruangan terbuka bongkar pasang; bisa untuk kegiatan yang membutuhkan panggung namun bisa juga menjadi ruang baca.

Usai diskusi dilanjutkan penandatanganan MoA antara Perpustakaan ISI Solo dengan Perpustakaan Telkom University Bandung dan dilanjutkan library tour.

Kerja sama utama antar perpustakaan yakni pelaksanaan berbagi (sharing) informasi dan koleksi bahan pustaka tercetak dan elektronik yang akan dibicarakan lebih lanjut. Direncanakan kerja sama antara Perpustakaan ISI Solo dengan Perpustakaan Perpustakaan Telkom University Bandung mendapatkan output dan outcame.

Kunjungan selanjutnya adalah ke Perpustakaan Telkom University Bandung. Kepala Perpustakaan ITB, Ena Sukmana, S.Sos menyampaikan pengembangan perpustakaan lebih ke arah perpustakaan digital.

“Kampus ITB ada 4 titik yakni ITB Kampus Ganesha, ITB Kampus Jatinangor, ITB Kampus Cirebon dan ITB Kampus Jakarta. Sehingga layanan perpustakaan pun perlu berstrategi untuk dapat melayani ke empat tempat tersebut.” Katanya.

Jadi pada intinya Perpustakaan Pusat ITB menyediakan layanan informasi bagi civitas akademika ITB dan masyarakat. Layanan ini termasuk peminjaman buku, rekaman audio visual, pemesanan salinan buku dari perpustakaan lain di Indonesia dan di luar negeri, juga layanan internet.

Anggota Perpustakaan Pusat ITB antara lain dosen, mahasiswa, pegawai, dan alumni. Perpustakaan ITB terdapat American Corner yakni Perpustakaan ITB mempunyai berbagai jaringan kerja sama, beberapa diantaranya yaitu American Corner dan SNI Corner. [ali/anhar]