Irigasi Macet 220 Ha Sawah 3 Desa Di Tanon Terendam Banjir

Spread the love

SRAGEN , POSKITA co– Lahan pertanian  3 desa di Kecamatan Tanon seluas 220 hektar setiap musim penghujan banjir. Diantaranya Desa Gawan sekitar 160 hektar, Desa Jono 60 hektar dan Desa Kecik 10 hektar. Biang keladi kerugian petani ini, lantaran kondisi saluran air dari sekitar waduk Ketro tidak bisa dibuang hingga Sungai Bengawan Solo. Sehingga dari genangan air ini para petani bisa merugi mencapai miliaran rupiah. 

Kepala Desa (Kades) Gawan, Sutrisna menyampaikan selama ini ada sejumlah desa yang terdampak. Ketika hujan deras dan waduk Ketro tak mampu menampung air. Luapan air membludak ke areal persawahan. Dia memperkirakan lebih dari 220 hektare yang tergenang.

”Banjir area persawahan sangat sering, apalagi ketika hujan dan situasi waduk juga penuh,” terang Sutrisna Rabu (22/5).

Pihaknya merinci di Desa Jono ada sekitar 60 hektar terdampak. Kemudian di Desa Gawan justru lebih besar sekitar 160 hektar. Kemudian sebagian kecil desa Kecik. Namun berbeda saluran, kalau Kecik air yang berasal dari Kalikobok. Akibat dampak genangan air itu,satu hektar lahan yang gagal panen bisa merugi Rp 40 juta. Tinggal kalikan saja dengan lahan yang capai ratusan hektar itu.

Dia lantas meminta pemerintah Kabupaten Sragen mengambil tindakan. Diantaranya normalisasi saluran sebelah selatan. ”Sebelah selatan jalan sudah ada saluran, namun perlu dinormalisasi, agar air bisa segera masuk ke Sungai,” beber dia.

Kemudian pemerintah perlu membuat saluran di sisi utara Jalan. Lantas perlu dibuat saluran drainase Gawan-Jono. Selain itu terdapat saluran Karangwaru-jono yang perlu dinormalisasi. Ditambah ada sungai kecil yang melintas di Jono-Padas-Kecik yang juga perlu dinormalisasi.

”Kalau kerugian petani jelas banyak, karena ada 220 hektar lebih, Beberapa waktu lalu dari Gapoktan Jono sudah bersurat, dan kami akan berdiskusi dengan DPU bidang pengairan terkait situasi tersebut,” jelasnya.

Dia menjelaskan desa Gawan termasuk yang paling sering terdampak. Karena lokasinya berada di tepi Bengawan Solo. (Cartens)