PMI Solo Produksi Darah Terbesar Ketiga di Indonesia

Spread the love

KARANGANYAR, POSKITA.co – Produksi darah di PMI Kota Solo merupakan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Solo. Hal tersebut diungkapkan Plh Ketua PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto saat PMI menggelar Halal bi Halal di Taman Indah Resto, Jl. Adi Sucipto, Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Jum’at, 26 April 2024.

“Produksi darah PMI di kota Solo adalah terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Kota Solo. Karena 15 Rumah Sakit (RS) di Kota Solo ditunjang sepenuhnya oleh UNS dan UMS Fakultas Kedokteran sehingga dokternya lengkap, alatnya pun lengkap,” ungkapnya.

Selain itu, dukungan tidak hanya dari RS UNS dan UMS saja, Namun dari semua pihak termasuk semua kelurahan yang ada di Kota Solo, instansi, sekolah, masjid, gereja, vihara dan LPPM, mall, dan lainnya.

Pasien RS di Kota Solo adalah 60 persennya bukan orang Solo, karena pasiennya merupakan rujukan dari Soloraya, bahkan sampai luar daerah Soloraya. Tapi tentunya itu merupakan tanggung jawab PMI kota Solo yang melayani 24 jam agar kebutuhan darah itu tercapai.

“Berkat dukungan semua pihak, kebutuhan darah ini tidak pernah kurang dan PMI Kota Solo bisa melaksanakan tugas mulia ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Sumartono

Lanjut Sumartono, jumlah pendonor pada tahun 2022 adalah 7704 pendonor, sehingga sampai sekarang rata-rata sebulan kita butuh pendonor hampir 7000 orang. Penduduk Kota Solo adalah 522.000, namun kalau siang bisa mencapai tiga kali lipat. Rasio pendonornya adalah 14,8 persen, ini mungkin tersebesar di dunia.

PMI Indonesia itu diharapkan 4 x 4 , 4 persen adalah kebutuhan darah setiap kota atau Kabupaten, itu tugas PMI dan bertahan untuk empat hari agar tidak pernah kosong. Tapi hal itu belum bisa tercapai di PMI-PMI Kabupaten/kota.

Tapi di Kota Solo tidak hanya 4 persen, namun 14.8 persen, ini yang luar biasa karena berkat dukungan semua pihak yang mau mendonorkan darahnya untuk saudara kita melalui PMI Kota Solo.

“Kami juga selalu bekerjasama untuk selalu memonitor stok darah kami, kami melakukan beberapa zona, seperti zona hijau merupakan stok kami cukup empat hari, untuk amannya di 1500-2500 kalau agak berkurang kita harus siap-siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” pungkas Sumartono.

PMI Kota Solo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersedianya stok darah,  PMI Kota Solo juga terus mengembangkan dan meningkatkan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan darah di Kota Solo. (arya)