Partisipasi Pemilih Pemilu di Sragen Capai 84 %
Foto: Para komisioner KPU Sragen saat penjelasan hasil pemilu 2024.
SRAGEN, POSKITA.co — Angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Sragen mencapai 84,74 %. Jumlah tersebut dinilai melebihi target KPU sebesar 80%.
Partisipasi publik itu merata baik pemilihan presiden (pilpres), pemilihan anggota DPD, dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) di Sragen.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen menilai tingginya partisipasi pemilih ini dipengaruhi banyaknya pemilih dari kalangan milenial. Padahal pada Pemilu 2019 lalu, angka partisipasi pemilih di Sragen hanya 78,29%. Artinya terjadi peningkatan partisipasi pemilih sampai 6% pada Pemilu 2024.
Ketua KPU Sragen, Prihantoro P.N., menyebut tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 ini berbeda-beda antarjenis pemilihan. Partisipasi Pilpres mencapai 84,74% dan merupakan angka partisipasi tertinggi. Partisipasi pemilih dalam pemilihan DPD 84,62%, DPR 84,54%, DPRD provinsi 84,54%, dan DPRD kabupaten 84,49%.
“Partisipasi pemilih di Sragen memang melampaui target KPU sebesar 80 persen. Tentunya kenaikan partisipasi ini disebabkan berbagai faktor salah satunya kesadaran pemilih yang tinggi,” papar Prihantoro, Rabu (13/3).
Menurut Prihantoro, mereka yang tidak hadir karena merantau maupun yang sudah tercatat dalam DPT tapi meninggal. Tingginya animo masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya ini, juga dipengaruhi faktor informasi yang terbuka dan calon pilihan terhadap caleg banyak.
Selain itu, tren kenaikan partisipasi pemilih khususnya di Sragen sangat positif dari setiap pemilu. Tercatat pada pemilu 2009 partisipasi pemilih sebesar 62,54%. Kemudian pemilu tahun 2014 juga terjadi kenaikan pemilih sebesar 70,96 %. Lantas pemilu tahun 2019 partisipasi pemilih naik 78,29%.
“Bisa dikatakan untuk setiap pemilu rata-rata terjadi kenaikan mencapai 6 persen,” ujar Prihantoro.
Mantan ketua KPU Sragen Minarso juga sepakat banyaknya caleg muda mampu memberi dorongan pemilih untuk mau datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya. “Sosialisasi yang dilakukan KPU dan jajaran di bawahnya, PPK, PPS, hingga KPPS juga menentukan partisipasi. Para tokoh masyarakat, tokoh agama, juga ikut berperan dalam mendukung pemilih datang ke TPS,” jelasnya.
Berdasar data yang diperoleh menyebutkan., jumlah pemilih di Sragen terbagi dalam lima komposisi, yakni generasi Z sebesar 19,51%, generasi milenial 29,97%, generasi X 28,62%, generasi baby boomers 18,72%, dan generasi pres-boomers ada 3,18%.
Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Generasi ini dikenal sebagai iGen atau Generasi Internet. Generasi milenial atau disebut juga generasi Y, lahir pada 1981-1996. Gen X adalah generasi yang lahir pada 1965-1980. Generasi ini tumbuh pada masa perubahan sosial dan perkembangan teknologi. (Cartens)