Bhoomi Art Ethnic Promosikan Produk Lewat Instagram

Spread the love

Setyowati saat proses ambil gambar untuk dipromosikan ke medsos lewat IG yang dibantu keponakannya, Anita, sebagai juru foto dan tim medsos.

KLATEN, POSKITA.co – Bhoomi Art Ethnic Fashion Klaten. Demikian nama usaha UMKM terkait fashion ethnic yang saat ini mulai menggeliat dan beralamat di 100 meter utara Kecamatan Kalikotes, Klaten. Ownernya, Setyowati (42 th), mengaku nyaman dan menikmati usaha fashion ethnic yang dirintis.

Saat ditemui redaksi di rumahnya, Rabu (20/9/2023) sore, Setyowati terlihat sedang mempersiapkan beberapa kain yang akan dikirim ke luar kota. Bhoomi Art ini berdiri tahun 2019 dan sampai saat ini terus berkembang dengan berbagai desain menarik.

Redaksi Poskita.co saat menyempatkan diri kunjungi kediaman Setyowati sambil melihat-lihat produk fashion ethnic yang ada.

“Kami awal mula merintis usaha sejak tahun 2019, sebelumnya saya kerja di Jepang selama 3 tahun untuk mencari pengalaman. Kami selama ini melayani pesanan atau order lewat instagram. Kebetulan orderan kami tak hanya dari pulau Jawa saja, akan tetapi juga luar pulau Jawa,” jelas Setyowati.

Komitmennya untuk menekuni dunia desain fashion ethnic berawal dari 5einginannya mengurangi limbah kain. Setelah bermusyawarah dengan suaminya, Martin (44 th), Setyowati akhirnya memberanikan diri membuka usaha bhoomi arta Fashion ethnic di Jalan Puntodewo, Kalikotes.

Saat wawancara dengan redaksi, Setyowati sedang didampingi Anita (keponakan) yang bakat dalam fotografi, membenahi beberapa kain batik atau lurik yang siap dipromosikan. Selama ini, desain baju yang dikemas Setyowati ada produk batik dari Bantul, Klaten dan daerah lainnya.

“Kita tetap kombinasikan baju batik dengan kain lurik. Bisa juga dengan kain lainnya yang unik atau ethnic. Kalau ingin dibikinkan desain dan dijahitkan juga bisa dilayani, kami kebetulan juga sudah mempunyai tim untuk mendesain batik lurik. Hasilnya dijamin bagus,” ujarnya.

Sejumlah kegiatan pelatihan atau bazar UMKM, Bhoomi Art ini juga bisa mengikuti, termasuk pelatihan atau bimtek di Surabaya beberapa bulan lalu. Terkait tantangan marketing saat ini, Setyowati tidak mengingkari kalau setiap pelaku UMKM harus bisa mengikuti dunia medsos.

“Kecepatan medsos untuk promosi produk memang sangat menantang dan menjanjikan para pelaku UMKM. Kita tetap mengutamakan kualitas produk batik ethnic yang ada dan kalau kurang bagus tidak akan dijual. Selama ini dalam promosi berbagai produk, saya manfaatkan medsos lewat instagram dan ada katalognya,” ujarnya. (Kim)