Metode Demonstrasi Tingkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD pada Materi Pernapasan
Oleh: Purwani, S.Pd.SD
Guru Kelas V SDN 02 Blorong Kecamatan Jumantono
Kabupaten Karanganyar-Jawa Tengah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mendorong siswa di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbagai bidang ilmu, salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam sebagai bekal di masa depan. Siswa membutuhkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam pemecahan masalah. Siswa memiliki kemampuan tentang konsep,produk, dan proses yang menjelaskan bahwa sebuah pemahaman suatu konsep perlu adanya proses terlebih dahulu. Siswa dalam mempelajari mata pelajaran IPA memerlukan metode dan media yang tepat dalam pembelajarannya.
Pendidik menjelaskan bahwa pada proses pembelajarannya model student teams achievement divisions (STAD) sebagai suatu metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa secara komprehensif. Slavin (dalam Isjoni, 2016: 51) mengungkapkan bahwa metode STAD melalui lima tahapan yang meliputi: 1) anak mengenal tahap penyajian materi, 2) anak aktif di kegiatan kelompok, 3) anak mengikuti tahap tes individual, 4) guru menyampaikan tahap penghitungan skor perkembangan individu, dan 5) anak menerima pemberian penghargaan kelompok. Siswa kelas V akan lebih aktif dalam pembelajaran melalui metode yang tepat dan menarik. Siswa dapat mempelajari unsur-unsur intrinsik cerpen dengan tepat setelah membacanya.
Siswa dapat belajar bahasa dan sastra sejak usia SD, sehingga kemampuan akan terus meningkat melaui kegiatan membaca cerpen. Pendidik mengungkapkan langkah-langkah pembelajaran kooperatif model student teams achievement divisions (STAD) sebagai berikut: 1) Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain), 2) Guru menyajikan pelajaran ke siswanya, 3) Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompoknya. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok belajarnya, 4) Guru memberi kuis pertanyaan kepada siswa, dengan aturan siswa pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu jawaban, 5) Guru memberi evaluasi siswanya, 6) Guru dan siswa menarik kesimpulan.
Tjokorda Istri Anom Saturti (2017) menjelaskan Pengertian pernafasan (respirasi) adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia saat bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas, kemudian membuang karbon dioksida ke lingkungan di sekitarnya. Beliau menjelaskan respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :1) Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. 2) Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
Pendidik mampu memahami konsep bahwa alat-alat pernapasan berfungsi untuk memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Siswa memaknai tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Peserta didik memahami bahwa pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Siswa kelas V SD dapat mengidentifikasi Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas: 1. Hidung, 2. Faring, 3. Trakea, 4. Bronkus, 5. Bronkiouls, 6. paru-paru.
Pendidik menjelaskan bahwa udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Siswa mempelajari volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 ml. Siswa mengidentifikasi bahwa volume udara orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 ml. Siswa ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 ml. Pendidik mengungkapkan bahwa udara ini dinamakan udara komplementer. Siswa ketika kita menarik napas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml.
Pendidik menjelaskan bahwa pernapasan ada dua jenis yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Siswa mempelajari pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat, akibatnya volume rongga dada membesar. Siswa mempelajari alur bernapas yakni saat membesarnya rongga dada membuat tekanan dalam dada mengecil dan paru-paru mengembang. Siswa memahami bahwa saat paru-paru mengembang, tekanan udara diluar lebih besar daripada di dalam paru-paru, akibatnya udara masuk. Siswa mempelajari saat otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk turun. Siswa berdiskusi saat dengan teman sebayanya saat volume rongga dada mengecil akan mengakibatkan tekanan di dalamnya pun naik. Peserta didik pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara kelurar. Peserta didik pada pernapasan perut dapat terjadi karena karena gerakan diafragma. Pendidik mengungkapkan jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada membersar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaaan semula. Saat itu rongga dada menyempit, mengorong paru-paru sehingga mengempis.
Pendidik menjelaskan bahwa energi yang dihasilkan oleh proses pernapasan akan digunakan untuk membentuk molekul berenergi, yaitu ATP (Adenosin Tri Phospate). Selanjutnya,molekul ATP akan disimpan dalam sel dan merupakan sumber energy utama untuk aktivitas tubuh. ATP berasal dari perombakan senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak. Gula (glukosa) dari pemecahan karbohidrat dalam tubuh diubah terlebih dahulu menjadi senyawa fosfat yang dikatalisis oleh bantuan enzim glukokinase.
Pendidik dengan menggunakan model STAD dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar IPAS siswa kelas V terutama materi pernapasan secara kontekstual. Siswa akan memperoleh pembelajaran di sekolah dengan lebih bermakna jika guru mengaitkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar terhadap lingkungan sekitar melalui metode yang tepat dengan karakteristik siswanya. Pendidik dengan menggunakan model student teams achievement divisions (STAD) di SDN 02 Blorong Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar, provinsi Jawa Tengah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPAS di Indonesia terutama era IKM saat ini pada materi pernapasan, sehingga prestasi belajar siswa kelas V SD dapat meningkat sesuai tujuan yang termuat di kurikulum. ***
Editor: Cosmas