Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air untuk Anak-anak di Dusun Suden
Anak Anak Dusun Suden kegiatan mewarnai tema menumbuhkan rasa cinta tanah air
Boyolali, Poskita.co – Dalam rangka memperkuat rasa cinta tanah air pada usia dini, Mahasiswa Universitas Boyolali yang tergabung dalam kelompok 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2023 melakukan kegiatan dengan anak-anak di Dusun Suden bertepat di Desa Dragan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.
Menurut Rusmanto, Tim KKN, kepada Poskita.co, Kamis (23/02/2023, kegiatan dilakukan di posko kelompok 1 setiap hari minggu pada saat anak anak libur sekolah. Kegiatan yang tergabung dalam serangkaian program kerja KKN kelompok 1 ini sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan pemahaman dan pengalaman anak-anak tentang budaya dan sejarah bangsa. Mahasiswa KKN UBY kelompok 1 yang beranggotakan Rusmanto, Aisyah Nur Cahyani, Annisa Khotrunada, Cika Mariska, Dwi Yulianto, Prehatiningsih Eka Putri, Sulistyaningsih, Aham Ginanjar Rahayu dengan didampingi Dosen pembimbing lapangan Bapak Dr. Joko Mardiyanto, S.H., M.H. dan Ibu Fera Tri Wulandari, S.Kom., M.Kom.
Dalam bernegara setiap warga negara harus memiliki rasa cinta tanah air. Dengan memiliki rasa cinta tanah air orang dapat untuk membela, menjaga dan melindungi tanah air. Selain itu pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air juga dapat menumbuhkan rasa cinta dan melestarikan adat, budaya dan alam yang dimiliki oleh negara ini. Adanya rasa cinta tanah air juga salah satu bentuk upaya bela negara yang berhak dan wajib di lakukan oleh warga negara Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan pada UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat 1.
Beberapa upaya yang dilakukan antara lain adalah dengan memperkenalkan simbol-simbol negara seperti bendera, lagu kebangsaan, dan lambang negara pada anak-anak sejak usia dini. Selain itu, anak-anak juga diajarkan untuk menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Dalam penyampaian materi dilakukan dengan beberapa metode yaitu melalui permainan tradisional, berbincang-bincang, penyampaian topik nasionalisme melalui video animasi dan mewarnai yang bertemakan nasionalisme.
Pengenalan kembali permainan tradisional merupakan hal yang penting untuk dilakukan, terutama di era modern ini yang cenderung lebih mengedepankan teknologi. Mengapa kita menyosialisasikan permainan tradisional karena dengan anak sekarang suka main gadget dan cenderung bermain sendiri maka perlu bermain tradisional yang mengharuskan untuk bermain bersama dan bersosialisasi. Permainan tradisional adalah bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya agar tidak hilang begitu saja. Selain itu, permainan tradisional memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan keterampilan motorik, memperkuat hubungan sosial antara sesama pemain, dan juga dapat menjadi alternatif hiburan yang sehat dan murah.
Permainan yang dimainkan seperti gobak sodor yang salah satunya dapat melatih kerja sama dalam tim, lempar sendal dapat melatih kemampuan strategi dan akurasi, permainan dakon melatih motorik anak. Dengan pengenalan kembali permainan tradisional, diharapkan dapat memperkuat identitas budaya masyarakat serta dapat mengajarkan generasi muda tentang kearifan lokal yang sudah turun temurun. Oleh karena itu, upaya pengenalan kembali permainan tradisional perlu terus dilakukan agar permainan tradisional tidak hilang ditelan zaman dan bisa terus dikenang serta dinikmati oleh generasi selanjutnya.Top of Form
Penyampaian topik nasionalisme melalui video animasi memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan dan nilai-nilai persatuan, kebersamaan, dan kerja sama dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami oleh berbagai anak usia dini. Dalam video animasi, pesan-pesan persatuan dapat disampaikan secara visual dengan menggunakan berbagai karakter dan simbol yang dapat menggambarkan keanekaragaman budaya dan latar belakang yang ada di dalam masyarakat. Selain itu, video animasi dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghibur, sehingga pesan-pesan persatuan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih mudah dan diingat dengan baik.
Kegiatan juga berupa mewarnai yang dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat dalam membentuk rasa nasionalisme pada anak usia dini. Melalui mewarnai gambar dasar negara dan bendera negara dapat belajar lambang negara yaitu garuda pancasila, dan simbol perjuangan bangsa Indonesia. Selain itu, dengan membiarkan anak-anak bereksplorasi dengan warna dan bentuk, mewarnai juga dapat memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap negara mereka. Selama proses mewarnai, mahasiswa KKN memberikan penjelasan mengenai arti dari simbol-simbol pada garuda pancasila dan arti dari kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang tercantum dalam lambang negara indonesia. Dengan demikian, mewarnai dapat menjadi media yang menyenangkan dan efektif dalam membentuk karakter nasionalis pada anak.
Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut, generasi Indonesia nantinya dapat memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap tanah airnya dan siap berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing di dunia global.
Editor: Cosmas