BIAS Klaten Terus Bergerak Dampingi Siswa Mengukir Pengalaman
KLATEN, POSKITA.co – Ratusan siswa, baik Batita, Playgroup, TK dan SD, hadir dalam acara pentas mengukir pengalaman di kompleks halaman Pemkab Klaten, Sabtu pagi (24/8/2022). Acara ini didukung pula siswa BIAS Solo dan Yogyakarta.
Kepada redaksi Kepala SD BIAS Klaten Ustadz Arif Adiyana, SE mengatakan, acara yang di pendapa Pemkab Klaten diikuti para wali siswa kelas 5 dan kelas 6 SD BIAS Klaten. Dan siswa kelas 1-4 SD BIAS Klaten tampil di acara belajar pemasaran atau marketday. Wali siswa atau wali santri yang hadir bisa membeli atau saling nglarisi dagangan siswa.
Dalam istilah trendnya, BIAS Klaten menggelar International Trade of Childrens (ITC). Di ajang ini siswa berusaha dan belajar mandiri berjualan aneka menu di halaman parkir Pemkab Klaten. Aneka jajanan khas yang baru ngetrend ada di ajang ITC ini dan para wali kelas ikut mendampingi agar semuanya berjalan baik.
“Untuk yang di dalam pendapa, kita sampaikan laporan perkembangan siswa dalam kurun waktu tiga bulanan atau tengah semester. Antara lain capaian anak selama tiga bulan ini ada kemajuan apa saja,” ungkap Arif Adiyana.
Dalam acara ini juga dipantau atau didukung Direktur BIAS Solo dan Klaten, Ustadzah Kholisah. Terlihat Ustadzah Kholisah yang tinggal di sekitar SD BIAS belakang BNI Klaten ini tersenyum bahagia dengan capaian atau kemampuan siswa dalam proses pembelajaran selama tengah semester pertama atau gasal ini.
Dikatakan, untuk pusat BIAS memang ada di Yogyakarta, tepatnya di daerah Giwangan. Dan untuk di BIAS Solo hanya ada Batita, Playgroup dan TK dengan jumlah saat ini 34 anak. Untuk Batita, PG, TK dan SD BIAS Klaten ada di Jalan Melati dan belakang BNI Klaten.

“Program BIAS itu sudah membiasakan anak tampil di panggung dan dilihat orang banyak. Sejak dini anak-anak berani tampil ceria belajar dan mengukir pengalaman,” jelas Ustadzah Kholisah.
Saat ini untuk jumlah pengajar BIAS Solo dan Klaten totalnya ada 50-an orang. Dan dadi 50-an tenaga pengajar tersebut, hanya ada 8 guru atau Ustadz yang diberikan amanah melaksanakan tugas menjadi guru. Sampai saat ini, BIAS Klaten belum siap untuk mendirikan jenjang pendidikan taraf SMP dan tetap mengikuti petunjuk dari BIAS Pusat di Yogyakarta.
Kepala Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Nurdin, SE, mengaku senang bisa memasukkan kedua putranya ke lembaga BIAS Klaten yang menerapkan sistem pembelajaran fullday ini. Selain anak-anak bisa terpantau wawasan atau ilmu pengetahuan, juga di BIAS ini dibiasakan anak belajar tentang ilmu agama. Termasuk bisa mahir membaca Al Qur’an dan mampu berkreasi mengukir pengalaman.
“Senang aja dengan BIAS Klaten. Pembelajarannya dengan sistem fullday dan anak-anak juga nyaman menimba ilmu di BIAS Klaten,” ujar Nurdin. (Kim)
Caption Foto HL:
Siswa SMP BIAS Yogyakarta ikut tampil dalam pentas seni atau ajang kreativitas di halaman Pemkab Klaten, Sabtu pagi (24/9).