Guru SMP dan SMA/SMK di Klaten Dibekali Kemahiran Atasi Kebakaran
KLATEN, POSKITA.co – Dengan penuh semangat, 80 guru tingkat SMP, SMA/SMK di Klaten mengikuti pelatihan pemadam kebakaran di aula SMP Negeri 6 Klaten, Selasa-Rabu (16-17/11/2021). Pada pelatihan Damkar gelombang 1 diikuti 50 orang dan pelatihan gelombang 2 ada 30 orang.
Hal ini dibenarkan Kasi Damkar Satpol PP Klaten Sumino saat ditemui dalam praktek mematikan atau mengatasi api di halaman SMPN 6 Klaten. Kebanyakan yang ikut pelatihan Damkar adalah guru laki-laki dan selama dua hari pelatihan Damkar, semua peserta tetap antusias.
“Kami selaku tim Damkar Klaten siap memberikan pelatihan atau simulasi bagi warga, sekolah, pondok pesantren, perkantoran atau pabrik dalam hal mengatasi permasalahan kebakaran,” jelas Sumino.
Terkait kesiapan ke depan membentuk Posko Damkar di bagian barat ada di Prambanan dan sisi Klaten bagian timur di Delanggu, Sumino tetap mendukungnya. Dua titik posko Damkar baru ini nantinya diharapkan bisa mengatasi dengan cepat jika terjadi kebakaran.
Keinginan dibentuk dua posko Damkar tambahan ini untuk menjawab permintaan masyarakat yang selama ini memang kedua titik ini sering terjadi kebakaran. Selama ini ada 5 unit armada Damkar yang siap digunakan setiap saat jika dibutuhkan.
Damkar Klaten, kata Sumino, siap melayani dan memberdayakan masyarakat dalam hal pelatihan damkar. Dan hal ini juga menjadi salah satu Panca Dharma Damkar dengan memberikan pelatihan dan mengajarkan masyakarat siap tangani kebakaran.

“Silahkan hubungi Damkar jika menghendaki diberikan pelatihan Damkar dan kami siap berikan pelayanan terbaik dalam penanganan dan pencegahan kebakaran. Tantangan ke depan semakin berat, maka masyarakat juga harus bisa berdaya dan mahir dalam penanganan kebakaran,” ungkap Sumino.
Kepala SMPN 6 Klaten Drs. Eguh Setyo Surono, MM yang ikut monitor acara ini sangat mendukung. Sebab selama ini sekolah mempunyai alat pemadam kebakaran tapi jarang digunakan.
“Tadi juga diberikan arahan minimal alat semprot avur untuk tangki kecil pemadam kebakaran sekolah disentuh sebulan dua kali. Tidak dibiarkan terpasang di pojok ruang saja, akan tetapi juga dirawat dengan dijungkirkan untuk keawetannya,” ujar Eguh.
Eguh juga berharap, Damkar Klaten sering terjun di desa dengan bekerjasama melakukannya pelatihan Damkar kepada RT/RW. Kalau tingkat RT/RW juga sudah dibekali cara antisipasi kebakaran atau pencegahannya, maka jika ada kebakaran bisa teratasi secara cepat dengan berdayakan warga. (Kim)
Caption Foto HL:
Salah seorang guru praktek mematikan api dengan tabung avur pemadam kebakaran di halaman SMPN 6 Klaten, Rabu siang (17/11).