DissosP3AKB Klaten Harapkan Tidak Ada Anak Telantar dan LKSA Hadir Berperan

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Di wilayah Kabupaten Klaten tercatat ada 11 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Selama ini, keberadaan LKSA dalam bentuk panti asuhan ini juga tetap dipantau dan dibina DissosP3AKB Klaten. Jangan sampai mengalami stagnan atau kendala dalam program pengasuhan anak.

Hal ini dikatakan Kepala DissosP3AKB Klaten Drs. Much Nasir, MM dalam agenda Pelatihan Sehari LKSA di gedung pertemuan Panti Asuhan ‘Aisyiyah Ngawen yang masuk wilayah Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen, Selasa siang (9/11/2021).

Much Nasir menambahkan, harapannya para pengelola LKSA bisa bekerja dengan baik, bisa mewujudkan LKSA yang bisa mendekati optimal. Diakuinya, dalam roda kehidupan ini, manusia tidak bisa sempurna. Tentunya LKSA ini harus berkreasi dan inovatif dalam pengasuhan anak, seperti mampu mengemas kegiatan anak asuh yang bisa memberdayakan diri, kreatif dan menambah wawasan.

“Selama pandemi Covid-19, pembinaan DissosP3AKB Klaten kepada LKSA Kabupaten Klaten secara daring atau virtual zoom meeting. Pandemi ini juga berdampak bagi keberadaan LKSA dan semua ikut merasakan perjalanan berat. Tapi dengan kerja keras pengasuh atau pengelola LKSA, anak asuh bisa tetap sehat, sejahtera dan terasuh dengan baik,” jelas Nasir.

Bagi elemen masyarakat berkeiginan mendirikan LKSA, disarankan tetap memenuhi acuan baku secara umum. Antara lain pengelola LKSA ini memiliki anak yang diasuh, bisa di di dalam panti asuhan atau di luar panti asuhan. Juga mempunyai ijin pendirian kelembagaan atau ijin lengkap secara organisasi, alamat kantor yang jelas dan lainnya. Nasir menyatakan, posisi DissosP3AKB Klaten kepada LKSA adalah sebagai pembina.

Tema kegiatan “Peran LKSA dalam Penanganan Klien di Asrama dan Klien Pengasuhan Keluarga” ini diharapkan bisa membawa manfaat dan keberkahan. Keberadaan LKSA selama ini dipandang sangat membantu dalam memberikan asuhan dan pembinaan kepada anak asuh.

“LKSA ini bisa berfungsi secara optimal dalam menangani masalah-masalah sosial, seperti permasalahan anak telantar. Jangan sampai ada anak-anak telantar dan tidak ada yang ngopeni atau mengasuh. Nah, LKSA ini mulia perannya, bisa andil dalam pengasuhan anak-anak telantar. Anak-anak yang diasuh LKSA ini ada yang di dalam panti dan di luar panti,” ungkap Nasir.

Much Nasir sedang dialog dengan pengasuh LKSA usai acara didampingi Fitria, SE MSi, dari LKSA Darul Hadlonah Ceper.

Tampak hadir perwakilan pengurus LKSA Darul Hadlonah Ceper, LKSA Darul Hikmah, LKSA Welas Asih, LKSA ‘Aisyiyah Ngawen, YPAACB Prambanan, Pokja ABH Tonggalan, LKSA Juwiring, YPBT Klaten, LKSA Ngawen, LKSA Epcentrum Klaten, LKSA Putri ‘Aisyiyah Daerah Klaten, dan lainnya.

Ibu Sa’diyah (72 th), Ketua LKSA Putri ‘Aisyiyah Ngawen bersyukur atas perjalanan panti asuhan ini tetap eksis sejak berdiri tahun 2006 dan semua dilancarkan Allah SWT. Segenap pengurus dengan didukung masyarakat, bisa menghidupkan keberadaan LKSA Putri ‘Aisyiyah Ngawen di Kwaren ini.

“Saat ini kami mengasuh 30 anak putri yang di dalam panti dan ada 125 (laki-laki-perempuan) yang di luar panti asuhan. Setiap hari diberikan pengasuhan, termasuk majelis pengajian, juga ada pelajaran kesenian, olahraga dan ilmu pengetahuan lainnya,” jelas Ibu Sa’diyah kepada wartawan usai acara.

Untuk ibu asuh di panti atau Pengasuh Panti Asuhan ‘Aisyiyah Putri Ngawen ini, dipegang Mbak Malikatus Shofiyah atau Mbak Ika. Diharapkan, segenap masyarakat tetap intens dan mendukung keberadaan panti asuhan atau LKSA ‘Aisyiyah ini.

“Mohon doa dan dukungannya, mudah-mudahan di masa mendatang, anak-anak asuh di panti kami ini bisa menjadi anak-anak yang sholihah, berbakti kepada agama, bangsa dan negara,” harap Sa’diyah. (Kim)

Caption Foto HL:
Kepala DissosP3AKB Klaten Drs. Much Nasir, MM saat hadir dalam acara ini.