Upaya Meningkatkan Sikap Sopan Santun Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
Oleh: Dwi Minarso Hadi Wijayanto, S.Pd.
Mengajar Mapel BK Kelas XI, SMK Islam Randudongkal
Dalam proses pembelajaran saat ini, nilai tidak hanya didasarkan pada kemampuan akademik tetapi juga didasarkan pada sikap dan perilaku siswa terhadap guru. Banyak siswa saat ini tidak tahu bagaimana mereka harus bersikap terhadap guru mereka. Terkadang beberapa sikap dan perkataan mereka dianggap tidak sopan tetapi mereka tidak menyadarinya.
Di mata semua nilai kesusilaan adalah nilai-nilai yang sangat mempengaruhi nilai-nilai lain dalam penilaian seseorang. Walaupun seseorang memiliki banyak harta, otak yang cerdas dan paras yang menawan, namun tidak memiliki nilai kesopanan dalam kesehariannya, tentu dia akan dikatakan sebagai orang yang buruk. Maka sudah sepantasnya kesantunan digunakan sebagai penilaian baik buruknya seseorang.
Kesopanan harus ditanamkan sejak dini dalam sebuah keluarga. Orang tua harus mengasuh anak-anak mereka dengan mengajari mereka tentang sopan santun dan kesopanan kepada orang yang lebih tua, atau kepada guru mereka. Dalam hal ini, keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama.
Kemudian juga penting bahwa lembaga pendidikan juga memiliki pengaruh dalam mendidik anak didiknya dan menanamkan nilai kesusilaan. Sebuah lembaga pendidikan seharusnya tidak hanya mendidik siswanya untuk menjadi orang yang cerdas, tetapi juga harus mendidik siswanya untuk memiliki karakter yang menjunjung tinggi nilai kesusilaan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan sikap santun siswa di SMK Islam Randudongkal Kelas XI adalah dengan menerapkan Teknik Bimbingan Kelompok. Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada lebih dari satu orang dalam waktu yang bersamaan. Pemahaman ini menekankan pentingnya kelompok sebagai alat atau media dalam pembinaan. Bimbingan kelompok membantu individu dalam kelompok memperoleh berbagai sumber informasi dari mentor untuk mendukung mereka dalam kehidupan sehari-hari dan membantu dalam pertimbangan pengambilan keputusan.
Menurut Atmi (1992) bahwa dalam pelaksanaan bimbingan kelompok ada dua jenis, yaitu bimbingan kelompok bebas dan bimbingan kelompok tugas, yaitu: 1. Bimbingan kelompok bebas, kegiatan bimbingan bebas, anggota kelompok bebas mengungkapkan segala pikiran, perasaan dalam kelompok, maka apa yang disampaikan anggota kelompok menjadi bahan diskusi dalam kelompok. 2. Bimbingan kelompok tugas. Bimbingan kelompok tugas adalah suatu bentuk bimbingan kelompok dimana arah isi kegiatan kelompok tidak ditentukan oleh anggota kelompok tetapi oleh ketua kelompok untuk dibahas bersama dalam kelompok.
Dalam kehidupan suatu kelompok dianggap baik atau tidak baik, menurut Nursalim (2002) ada 5 hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Hubungan yang dinamis antar anggota, dalam hubungan dinamis antar anggota kelompok, mengacu pada suasana antara hubungan itu sendiri, terutama suasana hati yang tumbuh dalam kelompok itu sendiri. Mood meliputi perasaan diterima atau ditolak, senang atau benci, berani atau takut, yang kesemuanya melibatkan sikap dan reaksi anggota berdasarkan keterlibatan mereka dalam hubungan mereka. 2. Tujuan bersama adalah pusat kegiatan kehidupan kelompok. Tujuan yang nyata akan diterima oleh semua anggota kelompok, sehingga mereka benar-benar mengarahkan dan mewujudkan diri sesuai dengan tujuan. 3. Hubungan antara ukuran kelompok dan sifat kelompok, misalnya: 1). Kelompok dua: kelompok yang terdiri dari 2 individu adalah kelompok yang paling ideal untuk mencapai keintiman. Alangkah buruknya bila terjadi pertentangan pendapat di antara keduanya. 2). Kelompok tiga terdiri dari 3 orang. Dinamika hubungan timbal balik di antara mereka dapat berkembang, hanya bahayanya jika dua dari mereka membentuk sebuah klik, maka satu akan terisolasi. 3). Kelompok yang terdiri dari 4-8 orang merupakan kelompok sedang, dan baik untuk melakukan hubungan kelompok. Tanpa dipimpin oleh seorang konselor, kelompok dapat memilih pemimpinnya sendiri. 4).Kelompok yang terdiri dari 8-30 orang merupakan kelompok yang baik untuk pendidikan tertentu, misalnya pelatihan kepemimpinan dalam menghilangkan rasa malu dalam berbicara di depan umum. Namun, kelompok ini kurang efektif dalam menciptakan keintiman sosial dalam waktu singkat. 5). Kemauan dan sikap anggota, itikad baik dapat diartikan tidak menang sendiri, tidak sekedar menanggapi atau menyerang pendapat orang lain sangat penting dalam kehidupan kelompok. Sikap anggota adalah setiap anggota dapat memberikan waktu dan kesempatan kepada anggota lain untuk mengemukakan pendapat secara bebas. Jika sikap ini dapat berkembang, maka kehidupan kelompok yang baik dapat tumbuh, dan sebaliknya jika dalam kelompok maka kehidupan kelompok tidak akan berkembang.
Selama proses bimbingan, dilakukan pengamatan terhadap perilaku siswa. Pengamatan dilakukan pada siswa dalam mengikuti bimbingan kelompok untuk meningkatkan kesantunan siswa kelas XI di SMK Islam Randudongkal.
Manfaat bimbingan kelompok di SMK Islam Randudongkal kelas XI sangat banyak terutama bagi anggota kelompok, individu dapat mempelajari berbagai hal dan memperoleh banyak pengalaman mengenai memahami orang lain dan permasalahannya, dapat lebih mengenal anggota kelompok, dapat merencanakan kehidupan dalam jangka pendek dan jangka panjang, menganalisis rencana yang telah dibuat dan belajar menilai kemajuan rencana, tujuan yang telah dibuat dan tentunya dapat meningkatkan sikap santun siswa kelas XI SMK Islam Randudongkal.
Editor: Cosmas