Peningkatan Kemampuan Anak Mengenal Huruf Melalui Permainan Menguraikan Kata

Spread the love

Oleh: Yuk Untari

Mengajar TK Kelompok B, TK Aisyiyah Kebak, Kebakkramat

Pendidikan taman kanak-kanak sangat penting dalam kehidupan seorang anak, karena pendidikan saat ini merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya. Untuk itu pembelajaran di TK harus disesuaikan dengan perkembangan anak dan memberikan rasa aman, nyaman, menyenangkan dan menarik bagi anak serta mendorong keberanian. Dalam PP RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan, Bab. IV Pasal 19 menyatakan bahwa: proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi, agar peserta didik berpartisipasi aktif dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat dan perkembangan fisik dan psikis peserta didik.

Pendidikan Taman Kanak-Kanak bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan berbagai potensi psikis dan fisik yang meliputi nilai moral dan agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan artistik untuk siap memasuki sekolah dasar. Taman Kanak-kanak merupakan masa emas, di mana perkembangan fisik, mental, kognitif, bahasa, sosial dan emosional anak berkembang dengan sangat cepat. Untuk mencapai perkembangan anak dilakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar di TK lebih dikenal dengan kegiatan bermain.

Salah satu aspek pengembangan kemampuan dasar anak, yaitu: Bahasa. Keterampilan berbahasa sangat perlu dikembangkan karena dengan bahasa anak dapat memahami kata dan kalimat serta memahami hubungan antara bahasa lisan dan tulisan pada awal pra membaca. Pengembangan keterampilan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikirannya melalui bahasa sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat anak untuk mampu berbahasa Indonesia.

Untuk mencapai tujuan perkembangan bahasa pada anak diperlukan pendidik yang profesional yaitu guru. Guru profesional adalah guru yang memiliki keterampilan, pengetahuan penuh, tidak hanya melibatkan orang, tempat, benda selain pengetahuan guru, tetapi juga ide-ide kreatif dalam menggunakan dan merancang alat permainan yang menantang bagi anak.

Peran guru sangat penting dalam perkembangan bahasa anak, untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak TK dapat diarahkan melalui komponen bahasa yaitu: mendengarkan, membaca, menulis dan berbicara.

Salah satu komponen bahasa adalah membaca. Pengajaran membaca di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan sepanjang dalam batas-batas kaidah pembinaan prasekolah atau pra-akademik dan didasarkan pada prinsip-prinsip dasar esensial pendidikan Taman Kanak-Kanak sebagai tempat bermain (dalam Depdiknas, 2000: 2).

Anak TK pada umumnya sudah dapat berkomunikasi secara lisan, namun untuk membaca anak masih mengalami kesulitan mengingat bahasa yang merupakan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai unsur seperti huruf (simbol), kata, kalimat dan tata cara pengucapannya. Untuk mengembangkan keterampilan membaca pada anak, guru harus mampu menciptakan media berupa alat permainan yang memotivasi anak untuk belajar. Media yang digunakan bervariasi agar anak tidak merasa bosan dan bosan dalam belajar.

Namun pada kenyataannya anak kurang mampu membedakan bentuk huruf sehingga sulit untuk menanamkan konsep kata pada anak. Metode dan alat atau media yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga anak merasa bosan dan bosan dalam belajar. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Kemampuan anak dalam mengenal huruf masih rendah. 2. Anak kurang bisa membedakan huruf sehingga sulit untuk menanamkan konsep kata kepada anak. 3. Metode dan alat yang digunakan guru kurang bervariasi.

Teori mengenal huruf dalam bahasa utuh dalam Susanto (2011:86) adalah anak belajar mengenal huruf dan bunyinya dari konteksnya (dari bahasa yang digunakan). Misalnya guru bertanya kepada anak siapa nama anak tersebut dan menjawab “ani” kemudian guru bertanya lagi bunyi apa yang kamu kenal dari nama kamu? Kemudian anak mulai mengidentifikasi bunyi dan huruf seperti a dan ni (n dan i). sehingga anak belajar dari keseluruhan konsep hingga sebagian.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa alat permainan adalah alat yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermain yang penggunaannya disiapkan divariasikan agar anak merasa senang dalam kegiatan belajar.

Dalam kegiatan pembelajaran di TK Aisyiyah Kebak, Kebakkramat Kelompok B telah menggunakan media berupa kartu bergambar dengan kata-kata nama dari gambar, kartu suku kata, kartu surat dan kartu bergambar dimana kata-kata dari nama gambar dipotong menjadi suku kata. Dari kegiatan awal tersebut terlihat adanya peningkatan kemampuan untuk setiap aspek yang diamati namun peningkatan tersebut masih belum stabil karena masih ada anak yang masih belum bisa mengenal huruf. Dengan kegiatan selanjutnya, guru melakukan pembelajaran yang lebih memotivasi anak dengan menambahkan kartu huruf, kartu suku kata yang diwarnai setiap huruf dan gambar yang menarik untuk anak.

Dari kegiatan tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan membaca anak mengenal huruf dapat ditingkatkan dengan menggunakan permainan pengurai kata di TK Aisyiyah Kebak, Kebakkramat Kelompok B, penerapan permainan pengurai kata dapat meningkatkan kemampuan membaca anak khususnya dalam pengenalan huruf vokal dan konsonan pada anak, penerapan permainan penguraian kata, kartu Gambar yang berisi nama gambar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengucapkan kata-kata yang memiliki huruf awal yang sama, misalnya: bola, baju, dll.

Editor: Cosmas