PDAM Tirta Merapi Klaten Droping Air Bersih di 16 Desa yang Air Sumurnya Kering dan Banyak Zat Besi
Direksi dan manajemen PDAM Tirta Merapi Klaten solid dalam mendukung Aksi Sosial Peduli Krisis Air.
KLATEN, POSKITA.co – Ada sekitar 100 mobil tangki air PDAM Tirta Merapi Klaten disalurkan di 16 desa di 4 wilayah Kecamatan di Klaten selama bulan September 2021 yang air sumur warga kekeringan dan mengandung zat besi. Langkah ini wujud Aksi Peduli Sosial yang diadakan setiap tahun, termasuk HUT ke-44 PDAM Tirta Merapi Klaten.
Dan dalam rangka HUT ke-44 PDAM Tirta Merapi Klaten tahun 2021 ini, selain menyalurkan 100 tangki air bersih, juga memberikan bantuan khusus kepada yatim piatu, disabilitas, PMI, pos AJU dan lainnya. Keberadaan PDAM Tirta Merapi Klaten ini diharapkan bisa memberi warna kepada masyarakat dalam menebarkan kebaikan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PDAM Tirta Merapi Klaten Irawan Margono, SH MM kepada redaksi sebelum penyaluran 2 mobil tangki air bersih ke Dukuh Buluran, Desa Demangan, Kecamatan Karangdowo, Rabu siang (15/9/2021).
“Kita akan terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya pelanggan PDAM Tirta Merapi Klaten. Bagi masyarakat yang berada di timur, doa restunya sampai akhir tahun ini pemasangan pipa air PDAM Tirta Merapi Klaten bisa selesai. Ke depan kita ingin PDAM Tirta Merapi menjadi juara atau maju, jaya sejahtera,” ungkap Irawan.

Dikatakan pula, Kecamatan yang menjadi titik penyaluran air bersih ada di Kemalang, Karangdowo, Cawas, Bayat dan kecamatan lainnya. Untuk wilayah Kecamatan Kemalang disalurkan air bersih di Tangkil 11 tangki, Balerante 2 tangki, Tegalmulyo (6 tangki), Sidorejo (8), Tlogowatu (6), Kendalsari (10), Talun (4) dan Dompol (3).
Wilayah Kecamatan Karangdowo ada di Ringinputih (7 tangki), Demangan (7) dan Tumpukan (6). Kecamatan Cawas disalurkan di Desa Bogor (6), Jambakan (5) dan Pule (6). Dan wilayah Kecamatan Bayat ada di Ngerangan (8) dan Gununggajah (5).
Terpisah, salah satu warga Buluran, Demangan, Rabiyono (68 th), mengaku membeli air bersih ke penjual air. Selama seminggu belinya 3-4 drigen untuk keperluan rumah tangga, seperti minum. Warga membeli per drigen harganya Rp 2500. Kalau ada bantuan droping air bersih, warga sangat senang dan terbantu.
“Dukuh Demangan sejak nenek moyang memang air sumurnya mengandung zat besi, kapur. Baju putih kalau dicuci menjadi kuning. Untuk keperluan mandi atau cuci baju, warga gunakan air sumur,” ujar Rabiyono yang sehari-hari sebagai buruh tani. (Kim)