Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini dengan Bereksplorasi Melalui Koran Bekas
Oleh: Siti Suparmi,S.Pd AUD
Mengajar Kelompok A TK Pertiwi 02 Cangakan Karanganyar, Jawa Tengah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk mewujudkan semua itu. yang harus dilalui oleh peserta didik untuk mengembangkan potensinya dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Taman kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal untuk anak usia 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak memasuki tahap praoperasional konkrit dalam berpikir dari kegiatan pembelajaran di taman kanak-kanak. Pada masa ini sikap egosentris pada anak semakin nyata, menurut Piaget dalam Sujiono, (2010:26) anak mulai memiliki cara pandang yang berbeda dengan orang lain di sekitarnya.
Pendidikan di taman kanak-kanak ini adalah untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai kehidupannya, melalui pendidikan taman kanak-kanak ini diharapkan anak dapat mengembangkan seluruh potensinya, baik psikis maupun fisik yang meliputi moral, agama, sosial, emosional, kognitif dan bahasa sehingga siap untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
Peran pendidik sangat dibutuhkan dalam upaya mengembangkan potensi anak. Upaya pengembangan tersebut adalah melalui bermain sambil belajar, belajar sambil bermain agar anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengungkapkan perasaan dan berkreasi.
Setiap anak memiliki modal kreatif dalam dirinya, guru hanya perlu menyediakan sarana dan prasarana untuk menyalurkan segala potensi yang dimiliki anak. Stimulasi dapat diberikan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi. Biarkan anak bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk atau membuat dengan caranya sendiri. Memunculkan kreativitas anak dengan membiarkan anak mengekspresikan imajinasinya. Ketika anak-anak mengembangkan keterampilan kreatif, mereka juga dapat memunculkan ide-ide inovatif dan solusi untuk masalah dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengingat sesuatu. Santrock dalam Yuliani (2010:6) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan hal-hal dengan cara-cara baru tanpa mampu dan melahirkan solusi-solusi unik atas permasalahan yang dihadapi. Sedangkan Semiawan dalam Munandar (1999:5) mengatakan kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan ide-ide baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Salah satu cara yang dapat memicu percikan kreativitas pada anak usia dini adalah dengan membebaskan anak untuk mengekspresikan pikirannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kreativitas anak penting untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai aspek. Tantangan dewasa ini semakin kompleks baik dalam bidang ekonomi, politik, lingkungan, peluang, maupun budaya dan sosial yang harus dihadapi. Semakin tinggi persaingan dengan segala permasalahan yang ada, maka dibutuhkan tenaga ahli terpilih yang lebih terampil, terampil, dan tangkas untuk menghadapi berbagai tantangan dan persaingan tersebut. Individu diharapkan memiliki potensi yang dapat dikembangkan, dikenali, dan dibina yaitu kreativitas. Pengembangan kreativitas (kreativitas) harus dimulai sejak usia dini, yaitu di lingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan di pendidikan pra sekolah. Secara eksplisit dalam setiap perkembangan anak dan pada setiap jenjang pendidikan kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan, ditingkatkan selain mendidik. Triantoro (2005:12) menyatakan bahwa tujuan mengembangkan kreativitas merupakan manifestasi dari kebutuhan tertinggi manusia, yaitu aktualisasi diri, menemukan cara-cara baru untuk memecahkan masalah, meningkatkan peradaban manusia agar berkembang pesat.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa pengembangan kreativitas anak dapat dirangsang melalui cara yang dapat menarik minat anak secara sukarela, dimulai dari hati yang paling tulus. Jadi cara yang paling mudah adalah melalui kegiatan yang sedang populer dan menjadi kehidupan anak-anak saat itu, yaitu bermain. Pengembangan kreativitas melalui kegiatan bermain harus diarahkan pada stimulasi kemampuan anak untuk membuat kombinasi baru, sebagai kemampuan menghasilkan respon yang tidak bisa, dan merangsang anak untuk berpikir.
Setiap anak memiliki modal kreatif dalam dirinya, guru hanya perlu menyediakan sarana dan prasarana untuk menyalurkan seluruh potensi anak. Stimulasi dapat diberikan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi. Biarkan anak bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk atau membuat caranya sendiri. Memunculkan kreativitas anak dengan membiarkan anak mengekspresikan imajinasinya. Ketika anak-anak mengembangkan keterampilan kreatif, mereka juga dapat menghasilkan ide-ide inovatif dan solusi untuk masalah dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengingat sesuatu. Salah satu cara untuk menyalahkan percikan kreativitas anak usia dini adalah dengan membebaskan anak-anak untuk mengekspresikan pikiran mereka.
Oleh karena itu, upaya untuk merangsang kreativitas pada usia pra sekolah sangat penting. Sekolah melewati masa kritis, stimulasi, berbagai aspek perkembangan dan kreativitas akan lebih sulit, meskipun dirangsang oleh rangsangan yang sama, akibatnya anak akan mengalami kerugian. Menurut Semiawan dalam Yeni (2005:16) tujuan pengembangan kreativitas adalah untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan yang beragam kepada anak dalam proses pembelajaran.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang diberikan kepada anak usia 0-6 tahun, dalam mencapai tujuan pendidikan di taman kanak-kanak salah satu yang harus dikembangkan adalah kreativitas, kreativitas adalah kemampuan memikirkan sesuatu yang baru walaupun tidak sepenuhnya baru.
Eksplorasi adalah suatu metode melalui eksplorasi lapangan dengan tujuan untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan, terutama sumber daya alam yang terdapat di tempat tersebut. Melalui koran bekas dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kreativitas anak dalam belajar di TK Pertiwi 02 Cangakan menjadi sangat baik.
Editor: Cosmas