Awalnya Bikin Ulah Kades Jenar Malah Jadi Duta Vaksin
SRAGEN, POSKITA.co – Gara – gara bersikap kontroversi tak percaya Covid 19 dan bikin baliho enak jaman PKI, Kades Jenar malah kini jadi duta vaksin. Penyematan penghargaan yang diberikan Kapolres Sragen itu tak pelak malah menuai protes. Meski kini sangat aktif dalam sosialisasi covid-19, namun hal tersebut dinilai berlebihan. Lantaran banyak orang yang lebih berjasa dan tak harus bersikap kontroversi.
Penyematan tersebut dilakukan Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi. Setelah mendapatkan predikat duta Vaksin itu, beliau wajib hadir dan proaktif di setiap kegiatan vaksinasi hingga penyaluran paket sembako dari pemerintah. ”Setiap malam harus mengajak masyarakat ke kampung-kampung bersama kapolsek dan danramil untuk mengikuti vaksinasi,” terang kapolres.
Namun sejumlah tokoh menilai penyematan duta vaksinasi itu salah sasaran. Salah satunya Ketua Divisi Hukum dan HAM Forum Masyarakat Sragen (Formas) Sri Wahono. Dia menilai banyak yang lebih pantas mendapatkan apresiasi dan penghargaan.
Seperti misalnya para satgas Covid-19 yang sudah berjuang hampir dua tahun menghadapi Covid-19. Selain itu ada pula petugas keamanan, trantib dan sebagainya yang kadang berbenturan dengan masyarakat ketika harus membubarkan hajatan tidak pernah terdengar ada apresiasi yang sampai dijadikan duta.
”Kalau dikatakan tugas, ya mereka menjalankan tugas dengan baik meski harus membubarkan hajatan dan sebagainya. Mereka ini mengambil resiko ketika benturan dengan warga. Kalau di diamkan saja mungkin bisa, tapi itu tidak dilakukan,” selorohnya Selasa (27/7).
Selain itu masih banyak kades yang sejak awal pandemi begitu protektif pada warganya. Mereka melaksanaan anggaran penanganan covid dengan baik dan mampu menggelar sosialisasi. Lantas bisa menggerakkan warganya gotong royong menanggulangi covid-19. Namun tidak sampai ada apresiasi setinggi menjadi duta. Bahkan nama kades yang sadar sejak awal dalam penanggulangan covid-19 juga belum tentu diingat.
Soal tindakan kades Jenar yang kini aktif sosialisasi itu hal yang wajar dan sudah lebih dulu dilakukan kades desa lain. Tanpa harus melakukan tindakan kontroversial sampai diangkat menjadi duta. ”Jaman sekarang sudah biasa seperti ini, nyeleneh dikit, bikin ribut, dapat pembinaan, besoknya jadi duta. Tapi mengesampingkan orang-orang yang punya dedikasi dan kontribusi sejak awal,”ujar Wahono. (Cartens)